Oleh NUR AINI, SPd
Belum lama ini SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) berhasil meluncurkan satu produk RPP yang luar biasa yang diproyeksikan mampu meningkatkan daya imun tubuh secara alami para penggunannya. Ya, RPP ini bukan yang biasa kita kenal dalam perspektif proses pembelajaran atau dunia pendidikan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Produk RPP yang dimaksud adalah akronim dari ramuan empon-empon, yang dibuat khusus untuk memerangi penularan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di masa pandemi ini. “Ramuan ajaib” ini diolah dan menghasilkan minuman segar yang berbahan dasar dari beberapa empon-empon, seperti kunyit, jahe, temulawak, juga kencur. Semua bahan dasar itu bisa diperoleh di kebun SD Almadany. Beberapa bahan dasar pembuatan minuman RPP, khusunya kunyit asem adalah kunyit, asem, gula Jawa, air putih, gula pasir.
Selain sebagai minuman segar dan menyehatkan agar terhindar dari “sergapan” Covid-19), RPP bisa dikembangkan sebagai media pembelajaran guru dan siswa pada mata pelajaran tertentu. Di antaranya, Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Pembelajaran Tematik yang terdiri atas Bahasa Indonesia, mengenal jenis-jenis tanaman di sekitar kita. Pada mata pelajaran Matematika, untuk menghitung jumlah empon–empon yang dihasilkan selama bercocok tanam.
Sementara pada SBDP, untuk menghias kemasan di dalam botol plastik yang berukuran 500 ml dengan tempelan gambar atau desain stiker yang menarik. Pada pelajaran PKN, bisa berbagi hasil produk kepada para tetangga sekolah terdekat agar dapat menjaga kesehatan bersama secara maksimal. Selan itu, juga terakhir bisa dijadikan program entrepreneurship untuk melatih dan menanamkan jiwa wira usaha kepada para siswa, termasuk guru-gurunya dan masyarakat sekitar.
Bagaimana cara menyajikan produk empon-empon ini? Pertama, guru mengajak siswa untuk menanam beberapa bibit empon-empon. Setelah berproses dan memasuki masa panen, siswa diajak untuk membuat ramuan empon empon tersebut dengan bantuan guru. Kemudian mereka diajak untuk mengemas hasil minuman yang diproduksi.
Di sini sekolah bisa mencanankan, bahwa berkebun dengan bercocok tanam empon-empon tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi bisa dikembangkan dengan mengajak siswa untuk bercocok tanam di halaman atau pekarangan rumah masing-masing agar hasilnya lebih maksimal. Dari bercocok tanam empon-empon ini, hasil panennya bisa didistribusikan guru, karyawan, wali siswa, dan tetangga terdekat sekolah.
Selain RPP, SD Almadany juga mampu membuat beberapa produk kesehatan lain, di antaraanya Prota (Produk Temulawak), Prosem (Permen teko asem ), juga sayuran KKM (Kangkung, Kelor, Bayam). Semua produk tersebut dapat dijadikan produk unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan di masa pandemi ini. Hasil dari bercocok tanam dan pengelolaannya diharapkan mampu menjadi salah aset produktif yang bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kemajuan warga sekolah dan tetangga sekitarnya. (*)
* Penulis adalah Bidang Kesiswaan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas, Gresik.