Menu

Mode Gelap
Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023 Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

Muhammadiyah News Network WIB

Paling Religius di Dunia Namun Tingkat Korupsi Tinggi, Ada yang Salah?


 Paling Religius di Dunia Namun Tingkat Korupsi Tinggi, Ada yang Salah? Perbesar

Jakarta, InfoMu.co –  Tahun 2020, Pew Research Center melakukan survei di 34 negara terkait tingkat religiusitas bangsa-bangsa di dunia. Dari survei bertajuk “The Global God Divide” itu, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara paling religius dengan angka 96 persen. Indonesia diikuti oleh Nigeria, dan negara-negara dunia ketiga.

Meski sepatutnya bersyukur atas fakta tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni menilai ada yang perlu dipikirkan lebih mendalam. Sebab negara-negara yang memiliki angka religiusitas rendah justru adalah negara maju dengan indeks korupsi paling rendah menurut data Transparansi Internasional tahun 2021.

“Sekarang kalau kita melihat negara-negara Eropa, Belanda itu cuma 39 persen. Tetapi ternyata Belanda itu menduduki no 8 sebagai negara terbersih dari korupsi. Ini menumbuhkan pertanyaan apakah ada korelasi antara tingkat religiusitas dengan kebersihan tindak korupsi itu?” kata Syafiq.

“Jangan-jangan nanti ada hipotesis (orang tidak bertanggung jawab) bahwa tidak religius sebuah bangsa, maka bangsa itu semakin bersih dari korupsi,” imbuhnya.

Dalam Pengajian Ramadan 1443 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa petang (5/4) Syafiq menilai ada yang luput dari korelasi bertentangan dua survei di atas. Survei tentang angka religiusitas hanya memuat pertanyaan seputar spiritualitas pribadi atau makna agama bagi diri masing-masing orang.

“Ini menunjukkan indeks pertanyaan tidak memasukkan akhlak, hanya spiritual saja. Tetapi sisi moral tidak masuk dalam indeks,” jelasnya.

Di sisi lain, Syafiq menilai survei tersebut setidaknya juga bermanfaat karena memuat fakta tersirat bahwa bangsa Indonesia hanya memperhatikan aspek religiusitas di tataran peribadatan, namun belum sepenuhnya disertai dengan pengamalan aspek moralitas (akhlak) yang sejatinya adalah inti dari keberagamaan.

“Indeks ini dibuat sebagian, tapi yang lain juga membuat indeks berbeda, tapi ini adalah faktor-faktor yang bisa kita jadikan apakah kita religius atau tidak,” pungkasnya. (afn/muhammadiyah.or.id)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023

8 December 2023 - 20:56 WIB

Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA

8 December 2023 - 16:55 WIB

Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman

8 December 2023 - 12:53 WIB

PCM Patrol Indramayu Belajar SIM Keuangan Terpadu ke PDM Kabupaten Cirebon

8 December 2023 - 11:31 WIB

UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian

8 December 2023 - 08:51 WIB

Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

8 December 2023 - 00:48 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network