Menu

Mode Gelap
Peran Perguruan Tinggi Tingkatkan Skill Mahasiswa, Begini Tanggapan Wamen Ketenagakerjaan 6 Langkah Strategi Sukses Pemasaran Produk Eiger Adventure yang Kudu Diteladani UMKM Menyoal Rencana BNPT Kontrol Rumah Ibadah Tiga Pesan Penting Ketua PP Muhammadiyah Untuk Ribuan Mahasiswa Baru UM Bandung Universitas Muhammadiyah Bandung Kukuhkan 1.700 Mahasiswa Baru

Muhammadiyah News Network WIB

Pendeta yang Hina Islam Kini Dikecam Pendeta Lain


 Pendeta yang Hina Islam Kini Dikecam Pendeta Lain Perbesar

Jakarta, InfoMu.co – Posisi pendeta Saifuddin kini makin tersudutkan. Setelah berminggu-minggu menjadi buron lantaran menghina agama Islam, Saifuddin kini malah dapat kecaman dari pendeta di Indonesia.

Pendeta yang juga Ketua Sekolah Tinggi Alkitab Kalam Kristus Jakarta, Joshua Tewuh, mengecam keras ujaran pendeta Saifuddin. Ia menegaskan Saifuddin telah menghina agama Islam karena menyebut 300 ayat dalam Alquran harus dihapus lantaran dinilai memicu paham radikalisme.

Pendeta Joshua mengatakan perbuatan Saifuddin bisa memantik konflik umat beragama di Indonesia. Lebih jauh tindakannya itu bakal menimbulkan keretakan hubungan antar umat beragama.

Untuk itu, dia meminta polisi mencari keberadaan Saifuddin dan menangkapnya hidup-hidup.

“Tindakannya meminta 300 ayat Alquran dihapus itu menurut saya memang penistaan agama,” kata pendeta Joshua Tewuh, dikutip dari Channel YouTube Kalam Kudus, Sabtu (8/4/2022).

Pendeta Joshua meminta masyarakat tak menyimpulkan pernyataan Saifuddin sebagai ajaran Kristen. Pasalnya, semua ujaran Saifuddin adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili prinsip ajaran Kristiani.

“Dia tidak mewakili kekristenan di Indonesia, dia mewakili pribadinya,” kata Pendeta Joshua.

Joshua menegaskan Saifuddin tak layak disebut pendeta. Semua tindak tanduknya yang gemar menyudutkan agama lain bukanlah perbuatan yang diajarkan kepada pendeta.

Justru, kata Joshua, ajaran pendeta diwajibkan mengedepankan sikap lembut dan tidak mencemooh keyakinan di luar Kristen.

“Tidak sama lho penginjilan dengan menjelekkan agama lamanya. Menjelek-jelekkan agama lain itu bukan penginjilan. Penginjilan itu memberikan kabar baik, dengan cara yang baik, dengan materi yang terbaik dalam penyajiannya. Bagi saya apa yang dilakukan Saifuddin Ibrahim ini bukan penginjilan,” jelasnya. (poskota)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Peran Perguruan Tinggi Tingkatkan Skill Mahasiswa, Begini Tanggapan Wamen Ketenagakerjaan

22 September 2023 - 03:31 WIB

6 Langkah Strategi Sukses Pemasaran Produk Eiger Adventure yang Kudu Diteladani UMKM

21 September 2023 - 23:30 WIB

Menyoal Rencana BNPT Kontrol Rumah Ibadah

21 September 2023 - 19:29 WIB

Tiga Pesan Penting Ketua PP Muhammadiyah Untuk Ribuan Mahasiswa Baru UM Bandung

21 September 2023 - 11:28 WIB

Muhammadiyah Siap Ambil Bagian dalam Gelaran Bulan Solidaritas Palestina 2023

21 September 2023 - 06:06 WIB

UM Bandung Gelar PESONAMU, 1.700 Mahasiswa Baru Dikukuhkan

21 September 2023 - 02:05 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network