Menu

Mode Gelap
Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023 Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

Muhammadiyah News Network WIB

PP Muhammadiyah Terima Kunjungan Menteri PPN


 PP Muhammadiyah Terima Kunjungan Menteri PPN Perbesar

Yogyakarta, InfoMu.co – Haedar Nashir menerima kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN) Republik Indonesia Suharso Monoarfa di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu (09/04). Didampingi Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua Majelis Diktilitbang Lincolyn Arsyad dan Ketua MPKU Agus Samsudin,  pertemuan ini membahas berbagai hal, salah satunya tentang ekonomi kerakyatan.

Haedar menyarankan agar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merancang kebijakan ekonomi kerakyatan yang strategis dan progresif. Langkah ini agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makin maju demi terwujudnya keadilan sosial di Indonesia sekaligus ada akselerasi agar kesenjangan dapat dipecahkan.

“Bappenas perlu merancang kebijakan strategis dan progresif untuk UMKM dalam pengembangan ekonomi kerakyatan yang membawa kesejahteraan sebesar-besarnya rakyat banyak, sekaligus memperbendek jarak kesenjangan ekonomi Indonesia,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Selain membicarakan ekonomi kerakyatan, pada pertemuan itu juga membincangkan ihwal penguatan sistem kesehatan. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam telah lama dan terus menerus mengembangkan mutu pelayanan kesehatan. Dengan adanya kerjasama Muhammadiyah dengan Kementerian PPN, fasilitas kesehatan bagi masyarakat luas diharapkan akan mengalami peningkatan.

“Dalam posisi beliau sebagai menteri PPN kita juga memperkuat wawasan dan kerjasama Muhammadiyah dan pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan,” tutur Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Pada kesempatan itu juga Haedar bersama dengan rombongan Kementerian PPN membahas tentang hubungan keislaman dan keindonesiaan, termasuk aktualisasi nilai-nilai keduanya dalam kebangsaan kini.

Menurut Haedar, Islam dan Indonesia memiliki sejarah dan basis pemikiran yang bersenyawa, antara keduanya tidak ada sesuatu yang harus dipertentangkan. Pasalnya, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran kekuatan-kekuatan Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS, dan gerakan Islam lainnya. Muhammadiyah bahkan telah mengeluarkan putusan muktamar resmi di Makassar tahun 2015 tentang negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah.

“Kita juga berharap kepada kelompok warga masyarakat lain yang afiliasi politik dan aliran agamanya cenderung heterogen untuk juga menempatkan keislaman dan keindonesiaan sebagai satu kesatuan dan bukan sebagai ancaman,” ujar Haedar. (muhammadiyah.or.id)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023

8 December 2023 - 20:56 WIB

Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA

8 December 2023 - 16:55 WIB

Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman

8 December 2023 - 12:53 WIB

PCM Patrol Indramayu Belajar SIM Keuangan Terpadu ke PDM Kabupaten Cirebon

8 December 2023 - 11:31 WIB

UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian

8 December 2023 - 08:51 WIB

Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

8 December 2023 - 00:48 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network