Menu

Mode Gelap
Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah Guru Tetap Jadi Penentu Meski Teknologi Mengubah Dunia Pendidikan Merasakan Hidup Bersama Nabi Muhammad Saw Panwascam Astanaanyar Kota Bandung Terus Matangkan Pengawasan Logistik Pemilu 2024 BPR Bank “Wong Cilik” – bandungmu.com

Muhammadiyah or id WIB

PP Muhammadiyah Terima Kunjungan Menteri PPN


 PP Muhammadiyah Terima Kunjungan Menteri PPN Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Haedar Nashir menerima kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN) Republik Indonesia Suharso Monoarfa di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu (09/04). Didampingi Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua Majelis Diktilitbang Lincolyn Arsyad dan Ketua MPKU Agus Samsudin,  pertemuan ini membahas berbagai hal, salah satunya tentang ekonomi kerakyatan.

Haedar menyarankan agar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merancang kebijakan ekonomi kerakyatan yang strategis dan progresif. Langkah ini agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makin maju demi terwujudnya keadilan sosial di Indonesia sekaligus ada akselerasi agar kesenjangan dapat dipecahkan.

“Bappenas perlu merancang kebijakan strategis dan progresif untuk UMKM dalam pengembangan ekonomi kerakyatan yang membawa kesejahteraan sebesar-besarnya rakyat banyak, sekaligus memperbendek jarak kesenjangan ekonomi Indonesia,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Selain membicarakan ekonomi kerakyatan, pada pertemuan itu juga membincangkan ihwal penguatan sistem kesehatan. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam telah lama dan terus menerus mengembangkan mutu pelayanan kesehatan. Dengan adanya kerjasama Muhammadiyah dengan Kementerian PPN, fasilitas kesehatan bagi masyarakat luas diharapkan akan mengalami peningkatan.

“Dalam posisi beliau sebagai menteri PPN kita juga memperkuat wawasan dan kerjasama Muhammadiyah dan pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan,” tutur Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Pada kesempatan itu juga Haedar bersama dengan rombongan Kementerian PPN membahas tentang hubungan keislaman dan keindonesiaan, termasuk aktualisasi nilai-nilai keduanya dalam kebangsaan kini.

Menurut Haedar, Islam dan Indonesia memiliki sejarah dan basis pemikiran yang bersenyawa, antara keduanya tidak ada sesuatu yang harus dipertentangkan. Pasalnya, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran kekuatan-kekuatan Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS, dan gerakan Islam lainnya. Muhammadiyah bahkan telah mengeluarkan putusan muktamar resmi di Makassar tahun 2015 tentang negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah.

“Kita juga berharap kepada kelompok warga masyarakat lain yang afiliasi politik dan aliran agamanya cenderung heterogen untuk juga menempatkan keislaman dan keindonesiaan sebagai satu kesatuan dan bukan sebagai ancaman,” ujar Haedar.

klik sumber berita ini

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman; Nanti Ketinggalan yang Lain

7 December 2023 - 15:47 WIB

Menko PMK Ungkap Peluang Beasiswa Mahasiswa Kampus Swasta dan Negeri Sama

7 December 2023 - 11:29 WIB

Muhammadiyah Bakal Bangun Dua Rumah Sakit Premium dan Standar Internasional

7 December 2023 - 10:15 WIB

Dukung Pemerintah, RS Tertua Milik Muhammadiyah ini Komitmen Cegah Stunting

6 December 2023 - 17:18 WIB

Globalisasi dan Kemiskinan Jadi Tantangan, Bambang Setiadji Sarankan Buat Kebijakan Strategis Bidang Pangan dan Teknologi

6 December 2023 - 16:09 WIB

Tafsir Ungkap Rahasia Bahagia dalam Ajaran Islam

6 December 2023 - 12:23 WIB

Trending di Muhammadiyah or id