Menu

Mode Gelap
Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023 Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

Muhammadiyah News Network WIB

Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam


 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam Perbesar

 

Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam

Kudus, InfoMu.co – Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus, Rusnoto, SKM, M. Kes (Epid) membuka pengajian Ramadhan yang diikuti Pengurus Badan Pembina Harian, dosen dan tenaga kependidikan UMKU secara luring pada Selasa, 12 April 2022 bertempat di ruang serbaguna UMKU, yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama, shalat Isya’ dan tarawih berjamaah di Masjid Ar-Rabbani.

Hadir untuk menyampaikan materi pengajian dengan tema “Cara membersihkan Hati dan Pikiran dalam Islam”, Ketua Badan Pembina Harian UMKU, Drs. H. Sajad, M.Pd. Menurut Sajad yang juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus, dalam perspektif  Islam,   penyakit hati sering diidentikkan dengan beberapa sifat  buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-madzmumah).

Penyakit hati dibagi menjadi sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd).

Menurut Imam Ibnu Qoyim, ada tujuh cara mengatasi penyakit hati yaitu:

Pertama, menjaga kekuatan mental. Ibnu Qoyim menjelaskan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan orang yang memiliki penyakit hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena  ilmu dan  amal merupakan nutrisi bagi hati manusia.

Kedua, menghindari hal-hal yang membuat penyakit lebih parah. Ibnu Qoyim menyatakan, orang yang sakit hati harus menghindari segala yang bisa memperparah penyakit dalam hatinya, yaitu dengan manjauhi semua perbuatan dosa dan maksiat. Hindarkan diri dari segala bentuk penyimpangan karena dosa dan maksiat  adalah sumber penyakit bagi hati.

Ketiga, membaca Al-Qur’an dan tadabbur (merenungkannya). Ketika mulai merasa kesal dan sakit hati cobalah untuk membaca Al-Qur’an dan Tadabburi Qur’an agar mendapat ketenangan lahir dan batin.

Keempat, Rajin mengosongkan perut (shaum). Rajin mengosongkan perut ini disarankan agar berpuasa, karena dengan berpuasa hawa bafsu anda dapat terkendali dan yang pasti penyakit hati akan sedikit demi sedikit terkikis dan hilang.

Kelima, mendirikan shalat malam (tahajud). Ketika tidak mampu membuang segala kebencian dan kesedihan didalam hati maka cobalah untuk mendirikan shalat malam (qiyamul lail) dengan cara itu bisa membantu menemukan solusi tentang penyakit hati yang dimiliki. Memintalah dengan bersungguh-sungguh maka Allah akan memberikan kelapangan dada.

Keenam, merendahkan diri di hadapan Allah (dengan do’a dan dzikir). Do’a dan dzikir sangat ampuh untuk menghilangkan rasa sakit hati didalam dada, maka dari itu ketika mengalami penyakit hati cepatlah untuk mengingat Allah dan dzikirlah dengan menyebut nama Allah.

Ketujuh, bermajelis (bergaul) dengan orang-orang sholeh atau mengikuti kajian-kajian ke Islaman. Ikuti majelis ta’lim dan bergaul dengan orang-orang sholeh agar mendapatkan siraman rohani sehingga hati menjadi tenang dan melupakan rasa penyakit hati didalam dada. Lagipula bergaul dengan orang sholeh dapat memberikan ilmu agama yang luas lagi dan bisa mengetahui semua tentang ajaran Islam yang belum diketahui.

Ditegaskan oleh Sajad, Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis surga yang disediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat baik kepada sesama. (Supardi/SM)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023

8 December 2023 - 20:56 WIB

Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA

8 December 2023 - 16:55 WIB

Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman

8 December 2023 - 12:53 WIB

PCM Patrol Indramayu Belajar SIM Keuangan Terpadu ke PDM Kabupaten Cirebon

8 December 2023 - 11:31 WIB

UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian

8 December 2023 - 08:51 WIB

Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

8 December 2023 - 00:48 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network