Menu

Mode Gelap
Anwar Abbas Dorong Negara Berlakukan Hukuman Tegas Kepada Koruptor Mayoritas Mahasiswanya Non Muslim, Inilah 8 Kampus Krismuha di Indonesia Menggali Era Literasi Digital: Fachrodin Award 2023 Sebagai Tonggak Baru Muhammadiyah Mantap! Japan Islamic Trust Sediakan Lahan di Tokyo Untuk Dibangun Sekolah Muhammadiyah Sejarah Berdirinya Pesantren Syamsul Ulum Ujungberung

Muhammadiyah News Network WIB

Pendidikan Politik Perempuan, Aisyiyah Menatap Parlemen


 Pendidikan Politik Perempuan, Aisyiyah Menatap Parlemen Perbesar

Yogyakarta, InfoMu.co – Kepala Departemen Religious Studies UIN Walisongo Semarang, Sukendar, Ph.D menilai para kader ‘Aisyiyah perlu lebih banyak lagi yang terjun ke dunia parlemen dan terlibat dalam melakukan pendidikan politik.

Sebab kata dia, minimnya keterlibatan perempuan di parlemen membuat berbagai kebijakan yang semestinya produktif bagi kaum perempuan jadi tidak tergarap atau terakomodasi.

“’Aisyiyah bisa mengambil peran ini untuk melakuan pendidikan politik pada para kader termasuk menghapus mindset bahwa politik adalah domainnya laki-laki,” pesan Sukendar.

Dalam Seminar Pra-Muktamar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Kamis (14/4) itu Sukendar menilai kurangnya pendidikan politik juga berakibat pada suburnya politik identitas seperti saat ini. “Di antara kegagalan melakukan pendidikan politik mengakibatkan adanya politisasi agama sehingga orang tidak melihat (seorang politisi) dari kapabilitas-kemampuan yang dia miliki. Sehingga yang dijual kemudian adalah etnisitasnya, pakai pecinya, haji atau tidak dan lain-lain,” ungkapnya.

Di samping melakukan pendidikan politik dan mendorong para kader masuk ke parlemen, ‘Aisyiyah juga diharapkan agar terus memperjuangkan dakwah kultural yang telah mereka lakukan. Misalnya penguatan Keluarga Sakinah, hingga advokasi hukum bagi para perempuan dan anak korban kekerasan.

“Tentunya yang lebih penting lagi di tataran praksis dengan pendampingan korban misalnya pelayanan kesehatan melalui shelter rumah aman, pelatihan para legal untuk konseling psikologis keagamaan sehingga bisa dijadikan sumbangan kita bagi kemanusiaan dan pelaksanaan kita pada perintah Allah, innallaha ya’murukum bil-‘adli wal ihsan,” tuturnya.

“Saya percaya bahwa Allah yang memutuskan bahwa dakwah bil hal ini tidak sekarang atau besok, tidak sedikit atau banyak, pasti semua akan memiliki impact. Jadi warga Muhammadiyah harus menjadi cermin dengan Keluarga Sakinah ini. Dan kalau keluarga sakinah maka yang muncul adalah qaryah tayyibah (masyarakat sejahtera),” pungkasnya. (afn/muhammadiyah.or.id)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Anwar Abbas Dorong Negara Berlakukan Hukuman Tegas Kepada Koruptor

2 December 2023 - 16:12 WIB

Mayoritas Mahasiswanya Non Muslim, Inilah 8 Kampus Krismuha di Indonesia

2 December 2023 - 12:11 WIB

Menggali Era Literasi Digital: Fachrodin Award 2023 Sebagai Tonggak Baru Muhammadiyah

1 December 2023 - 20:07 WIB

Mantap! Japan Islamic Trust Sediakan Lahan di Tokyo Untuk Dibangun Sekolah Muhammadiyah

1 December 2023 - 16:06 WIB

Sejarah Berdirinya Pesantren Syamsul Ulum Ujungberung

1 December 2023 - 12:05 WIB

IMM Jakarta Tingkatkan Semangat Literasi Digital Kader

1 December 2023 - 00:02 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network