Menu

Mode Gelap
Menyoal Rencana BNPT Kontrol Rumah Ibadah Tiga Pesan Penting Ketua PP Muhammadiyah Untuk Ribuan Mahasiswa Baru UM Bandung Universitas Muhammadiyah Bandung Kukuhkan 1.700 Mahasiswa Baru Generasi Muda Harus Mencontoh KH Ahmad Dahlan dan Jadi Solusi Atas Masalah Tips Kuliah dan Ngampus Menyenangkan Bagi Mahasiswa Baru

Muhammadiyah or id WIB

Jika Alquran Turun di Lailatul Qadar, Lantas Kenapa Nuzulul Quran Diperingati Tanggal 17 Ramadan?


 Jika Alquran Turun di Lailatul Qadar, Lantas Kenapa Nuzulul Quran Diperingati Tanggal 17 Ramadan? Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Malam Nuzulul Quran merupakan peristiwa agung di mana Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril.

Dalam khazanah Islam, Nuzulul Quran yang jatuh setiap tanggal 17 Ramadan diperingati dengan tadarus dan pengajian. Meskipun diperingati setiap tahun, tetapi jarang sekali yang mempertanyakan mengapa Nuzulul Quran diperingati pada tanggal 17 Ramadan, padahal ayat-ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad Saw menjelaskan bahwa Alquran turun pada Lailatul Qadar di 10 hari terakhir bulan Ramadan, yang artinya Alquran turun antara tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.

Menjawab pertanyaan ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir memberikan penjelasan. Dalam forum Pengajian Nuzulul Quran Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Senin (18/4) Tafsir menyebut bahwa memang benar ayat dan hadis menjelaskan Alquran turun pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Misalnya pada ayat ke-185 Surat Al-Baqarah tentang penjelasan bulan Ramadan, lalu ayat pertama Surat Al-Qadr tentang penjelasan malam Lailatul Qadar, dan hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi, “Iltamisuha fil `asyril awakhir fil witri”, carilah ia (Lailatul Qadar) di sepuluh akhir ganjil bulan Ramadan.

“Pertanyaannya kenapa kita memperingati pada 17 Ramadan, itu kan tidak pas dengan hadis?” gali Tafsir. Memberikan jawaban, dirinya pun mengambil penjelasan dari Syaikhul Mufassirin, yaitu Imam At-Thabari yang menulis bahwa Alquran yang turun pada 10 hari bulan terakhir atau pada malam Lailatul Qadar itu adalah Alquran dalam bentuk tunggal atau utuh (jumlatan wahidatan).

Alquran itu turun dari Lauful Mahfuz ke langit dunia, namun belum diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam.

“Kemudian baru setelah itu Alquran turun dari langit dunia ke Nabi Muhammad, itulah yang diyakini jumhur ulama pertama kali terjadi pada 17 Ramadan yang itu Alquran turun tidak sak glondong, tidak jumlatan wahidatan, tapi berangsur-angsur selama kerasulan Muhammad selama 23 tahun,” jelasnya.

Pada penjelasan lain, disebutkan bahwa ditetapkannya tanggal 17 Ramadan berasal dari penjelasan Surat al-Anfal ayat ke-41 yang mengisahkan tentang kemenangan umat Islam melawan kafir Quraisy di perang Badar tanggal 17 Ramadan.

Selain itu, dalam riwayat turunnya Alquran, disebutkan wahyu pertama yaitu lima ayat Surat Al-Alaq terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

“Sehingga yang dimaksud dengan Nuzulul Quran pada 17 Ramadan adalah Alquran mulai turun dari langit dunia kepada Nabi Muhammad, tidak dalam jumlatan wahidatan tapi secara berangsur-angsur,” pungkasnya. (afn)

klik sumber berita ini

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Agus Taufiqurrahman Ungkap Tiga Langkah Sederhana Internasionalisasi Muhammadiyah

21 September 2023 - 14:07 WIB

Pesan Persatuan dari Abdul Mu’ti kepada 25.000 KOKAM Menjelang Pemilu 2024

20 September 2023 - 21:59 WIB

Indonesia Darurat Judi Online: Penelitian Mengungkap Aktivitas Serius di Media Sosial

20 September 2023 - 09:15 WIB

MLH Didorong Bentuk Tim Khusus Membina Kesadaran Lingkungan di Masyarakat Akar Rumput

19 September 2023 - 16:14 WIB

Soroti Kejahatan Lingkungan, Ketua PP Muhammadiyah Singgung Konsesi SDA dan Nasionalisme

19 September 2023 - 13:52 WIB

Pantik Semangat, Nadiem Makarim: Sepuluh Tahun Lagi Mahasiswa UNISA Akan Menjadi Pemimpin Indonesia

18 September 2023 - 18:28 WIB

Trending di Muhammadiyah or id