Menu

Mode Gelap
Menyoal Rencana BNPT Kontrol Rumah Ibadah Tiga Pesan Penting Ketua PP Muhammadiyah Untuk Ribuan Mahasiswa Baru UM Bandung Universitas Muhammadiyah Bandung Kukuhkan 1.700 Mahasiswa Baru Generasi Muda Harus Mencontoh KH Ahmad Dahlan dan Jadi Solusi Atas Masalah Tips Kuliah dan Ngampus Menyenangkan Bagi Mahasiswa Baru

Muhammadiyah News Network WIB

Mengunjungi Masjid Darul Iman Australia, Jamaahnya Berasal dari Berbagai Negara


 Mengunjungi Masjid Darul Iman Australia, Jamaahnya Berasal dari Berbagai Negara Perbesar

 

Ba’da Salat Jumat di Masjid Darul Imaan Malaysia Arncliffe. Mayoritas jamaahnya adalah Muslim keturunan Timur Tengah. Khatibnya berasal dari keturunan Turky. Beberapa orang pengurus mengatur shaff dan mengarahkan jamaah.

Pimpinan PRIM New South Wales Australia  Haidir Fitra Siagian, menuliskan kesan-kesannya seputar Masjid yang dikelola warga asal Malaysia itu.

Ada pula yang menjaga kotak amal manual dan kotak amal online. Menunggu jamaah yang mau membayar zakat. Setidaknya ada tiga orang jamaah yang memakai peci hitam seperti saya. Tampak pula beberapa orang tua membawa anaknya ikut salat.

Para pengurus memakai pakaian jubah putih, persis seperti pengurus Surau Asy Syakirin Taman Tenaga. Yang mengumandangkan azan pun orang tua.

Masjid ini berada di sudut jalan poros, pertigaan lampu merah yang sangat padat. Di sekitarnya terdapat beberapa unit flats. Di seberang jalan tampak restoran dan perkantoran.

Jarak dari Wollongong ke sini sekitar 70-80 km. Sedangkan dari pusat Kota Sydney sekitar 15-20 km. Sementara sebagian besar jamaah dan pengurus masjid tinggal tersebar di berbagai kawasan.

Masjid di kelola oleh Muslim keturunan Malaysia. Ada yang sudah menjadi warga negara Australia dan ada pula yang statusnya sebagai permanen residen.

Tampak dari luar masjid cukup megah. Di dalam pun terasa asri dan sejuk. Ruang utama mampu menampung sekitar 100 jamaah. Di bagian samping belakang, ada ruangan belajar atau pertemuan.

Terdapat pula lantai II yang diperuntukkan untuk kaum Hawa. Pintunya berada di bagian samping, terpisah dari pintu masuk bagi jamaah ikhwan.

Sebelum saya pulang, sempat berbincang dengan seorang jamaah. Di masjid ini pun menyediakan buka puasa setiap hari. Saya tidak sempat menunggu hingga buka, karena harus segera pulang ke Wollongong. Ada tugas yang harus diselesaikan sore hingga malam nanti.

Dari Wollongong tadi hingga pulang nanti, saya naik moda transportasi umum. Pertama naik bus, lalu berganti dua kali naik kereta api dari stasiun yang berbeda.

Berangkat dan pulang nanti, sama sekali tidak perlu mengeluarkan biaya. Semuanya gratis. Padahal jika harus membayar, perlu sekitar $ 20-30 untuk ongkosnya.

Sekarang memang lagi gratis. Pemerintah New South Wales Australia sedang memanjakan warganya selama dua minggu. Percuma naik kendaraan umum. Supaya warga bisa senang bepergian ke mana-mana bersama keluarga. (HFS)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Menyoal Rencana BNPT Kontrol Rumah Ibadah

21 September 2023 - 19:29 WIB

Tiga Pesan Penting Ketua PP Muhammadiyah Untuk Ribuan Mahasiswa Baru UM Bandung

21 September 2023 - 11:28 WIB

Muhammadiyah Siap Ambil Bagian dalam Gelaran Bulan Solidaritas Palestina 2023

21 September 2023 - 06:06 WIB

UM Bandung Gelar PESONAMU, 1.700 Mahasiswa Baru Dikukuhkan

21 September 2023 - 02:05 WIB

Universitas Muhammadiyah Bandung Kukuhkan 1.700 Mahasiswa Baru

20 September 2023 - 19:23 WIB

TURUNKAN ANGKA STUNTING DI GROBOGAN, LAZISMU SUKSES LAKSANAKAN GERAKAN BERSAMA CEGAH STUNTING – Muriamu.ID

20 September 2023 - 18:10 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network