Menu

Mode Gelap
Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023 Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman UM Bandung dan IPG Kampus Perlis Lakukan Pertemuan Kerja Sama, Salah Satunya Soal Penelitian Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah

Muhammadiyah News Network WIB

Mengubah Cara Pandang dan Aktualisasi Al Qur’an dalam Laku, Kunci Kepemimpinan Kiai Dahlan Mengembangkan Muhammadiyah


 Mengubah Cara Pandang dan Aktualisasi Al Qur’an dalam Laku, Kunci Kepemimpinan Kiai Dahlan Mengembangkan Muhammadiyah Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Kiai Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, namun kepemimpinannya tidak lebih dari 11 tahun. Usai beliau juga relatif singkat, yakni 54 tahun 6 bulan. Namun di kepemimpinannya yang singkat tersebut, Kiai Dahlan berhasil dalam mengembangkan Muhammadiyah.

Demikian menurut Dahlan Rais, Ketua PP Muhammadiyah di acara Muktamar Talk pada, Jumat (22/4) yang disiarkan melalui media sosial milik jaringan persyarikatan. Menurutnya, keberhasilan yang ditorehkan Kiai Dahlan yang paling nampak jelas adalah terkait dengan pengubahan cara pandang masyarakat Islam di zamannya.

Selain itu, Kiai Dahlan merupakan mata air keteladanan. Di mana tampuk kepemimpinan yang diemban olehnya, bukan hanya kuat pada narasi-narasi tapi juga peletakkan dasar-dasar yang jelas melalui aktualisasi laku pada dirinya. Model kepemimpinan ini yang menurut Dahlan Rais menjadikan Muhammadiyah bertahan sampai sekarang.

Dahlan Rais mencontohkan, bahwa sudut pandang baru yang diajarkan oleh Kiai Dahlan diantaranya adalah Al Qur’an sebagai kitab suci umat muslim tidak cukup hanya dibaca dan dihafal, lebih-lebih dikompetisikan. Akan tetapi yang terpenting menurut beliau adalah pesan-pesan Al Qur’an bisa membumi.

“Bagaimana kemudian Firman Allah itu bisa merespon keadaan, yang sekaligus juga memecahkan masalah yang ada,” ungkapnya.

Menurut Dahlan, Muhammadiyah merupakan produk pemikiran yang kemudian diorganisir yang bisa menjadi wujud nyata sebagai solusi di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu kepemimpinan di Muhammadiyah selain dibutuhkan modal pengetahuan yang cukup, tapi juga aktualisasi atas pengetahuan tersebut menjadi laku solutif di masyarakat.

Model kepemimpinan ini kata Dahlan Rais, terinspirasi dari model kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Selain model itu, kaderisasi yang dilakukan oleh Kiai Dahlan untuk menyiapkan penyambung kepemimpinan Muhammadiyah di masa setelahnya juga terinspirasi dari Rasulullah Muhammad.

Di mana Kiai waktu itu membuat circle-circle kader yang siap menggantikan dirinya, hal ini seperti seperti lingkaran sahabat yang dibuat oleh Rasulullah. “Yang diteruskan oleh santri-santrinya yaitu setelah Kiai Dahlan, kemudian dipimpin oleh Kiai Ibrahim, Kiai Sudja’, dan yang lain-lain yang mereka itu adalah santri-santri beliau”. Katanya.

Model kepemimpinan ini dilakukan karena pada masa itu lingkup Muhammadiyah hanya di Yogyakarta dan sekitarnya. Akan tetapi setelah Muhammadiyah meluas dan merata di seluruh pelosok Indonesia, terjadilah perubahan-perubahan dalam model kepemimpinan di Muhammadiyah.

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

MPM PP Selenggarakan SEKAM seri Advokasi, Upayakan Advokasi terhadap Pekerja Migran

8 December 2023 - 22:37 WIB

Tim PPK Ormawa Hima PAI UM Bandung Menuju Abdidaya Nasional 2023

8 December 2023 - 20:56 WIB

Unisa Bandung Jadi Tuan Rumah Munas Aslama PTMA

8 December 2023 - 16:55 WIB

Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman

8 December 2023 - 12:53 WIB

Santri Mu’allimin Diminta Menjadi Kader Pemimpin Dunia

8 December 2023 - 12:43 WIB

Resmikan Empat AUM Ranting Sawojajar, Busyro: Salatnya Warga Muhammadiyah Melahirkan Peran Keumatan dan Kesemestaan

8 December 2023 - 12:36 WIB

Trending di Muhammadiyah or id