Menu

Mode Gelap
UIN Bandung Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pembimbing Haji dan Umrah Gamelan Purbalaras, Menyusuri Harmoni Alat Musik Tradisional Sunda di Kota Bandung Kembali ke Buku: Pentingnya Literasi di Era Media Sosial Parenting: Upaya Mengelola Sikap Anak dan Remaja Ini Penjelasan Konsep Pendidikan Islami Menurut Kaprodi PAI UM Bandung

Muhammadiyah News Network WIB

Mendidik Generasi Muslim Tangguh yang Anti Suap


 Mendidik Generasi Muslim Tangguh yang Anti Suap Perbesar

Yogyakarta, InfoMu.co – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas ingatkan supaya membangun generasi muslim yang tangguh dan kuat. Sehingga mereka bisa berlaku adil dan kokoh memegang prinsip dalam mengarungi kehidupan. Kuat dari segi agama, ekonomi, politik, sosial, termasuk budaya.

Hal itu menurut Busyro sebagaimana pesan yang ada dalam QS. An Nisa’ ayat 9, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.”

Ketangguhan generasi masa depan muslim tidak boleh hanya satu sisi dalam agama saja, tapi harus holistik. Diharapkan supaya dalam menghadapi gejolak zaman yang semakin sulit ditebak, dan penuh dengan ‘keculasan’ generasi muslim bisa dengan kokoh memegang prinsip dan kebenaran.

Mengutip beberapa survei tentang perilaku suap – menyuap di Indonesia, Busyro menyebut perilaku suap – menyuap sudah menjalar dan hampir menjadi keseharian. Sebab bukan hanya terjadi di masa menjelang Pemilu saja.

Disebutkan dalam survei itu, bahwa salah satu penyebab masyarakat menerima suap karena himpitan kebutuhan sehari-hari.

“Masyarakat menerima suap itu karena di antara satu dan lain hal adalah kebutuhan mereka yang mendesak. Padahal perilaku suap – menyuap adalah tindakan yang jelas-jelas dilarang dalam Islam,” ucap Busyro pada, Rabu (27/4) di acara Pengajian Ba’da Dzuhur Karyawan Kantor PP Muhammadiyah, di Yogyakarta.

Dalam Islam, kata Busyro, orang yang menyuap dan disuap keduanya masuk neraka. Sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Muhammad dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Berkaca dari survei di atas, maka dibutuhkan pengajaran sejak dini kepada generasi mendatang supaya mereka kuat dan tangguh dalam segala segi agar anti suap – menyuap.

Menurutnya, membangun generasi atau umat yang kuat dan tangguh harus dimulai sejak usia dini. Di antaranya melalui pengajaran dengan tutur kata yang benar seperti disebutkan dalam lanjutan QS. An Nisa’ ayat 9. Proses dialog antara orang tua dan anak, kata Busyro, tidak dilakukan dengan cara yang monoton.

“Kita bisa mengajari anak-anak dengan berpiknik, tapi piknik tidak harus ke mall. Kalau piknik ke mall malah bisa jadi mengajari kemewahan kepada anak,” tuturnya.

Piknik yang dimaksud oleh Busyro adalah kembali mendekatkan anak dengan realitas kehidupan di sekitarnya. Seperti memberikan perhatian kepada fakir-miskin, anak-anak yatim, kaum lemah, termasuk menjenguk orang sakit. Model piknik tersebut menurutnya akan membangun kepekaan anak terhadap kenyataan yang akan dihadapinya di kemudian hari. (muhammadiyah.or.id)

sumber berita dari infomu.co

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

UIN Bandung Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pembimbing Haji dan Umrah

30 September 2023 - 00:28 WIB

Gamelan Purbalaras, Menyusuri Harmoni Alat Musik Tradisional Sunda di Kota Bandung

29 September 2023 - 20:27 WIB

Kembali ke Buku: Pentingnya Literasi di Era Media Sosial

29 September 2023 - 16:26 WIB

Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah, MPKS Kota Kudus Ingin Aksi Nyata Kemandirian Ranting – Muriamu.ID

29 September 2023 - 15:12 WIB

Parenting: Upaya Mengelola Sikap Anak dan Remaja

29 September 2023 - 12:25 WIB

MPKS Kota Kudus Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah Untuk Ranting, Ini Harapan PCM Kota Kudus – Muriamu.ID

29 September 2023 - 11:10 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network