Menu

Mode Gelap
Turunnya Al-Quran Jadi Inspirasi Perubahan Masyarakat dari Jahiliah ke Modern Waktu Yang Tepat Mengeluarkan Zakat Fitrah Menurut Muhammadiyah Kader Muhammadiyah Harus Punya Spirit Iqra Untuk Meraih Kesuksesan Dicontohkan Nabi SAW, Inilah Berbagai Amalan Saat Beriktikaf di Masjid Mengungkap Rahasia Turunnya Al-Quran: Perjalanan Tahapan dan Proses Kompilasi Kitab Suci

Muhammadiyah News Network WIB

Membangun Silaturahmi untuk Menjaga Lingkungan tidak Boleh Dibatasi Hanya Satu Agama


 Membangun Silaturahmi untuk Menjaga Lingkungan tidak Boleh Dibatasi Hanya Satu Agama Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Mengutip Al Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 1, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto menyebut silaturahmi yang dibangun bukan hanya bagi satu golongan, agama, suku, dan bangsa tertentu.

Melainkan silaturahmi yang dibangun harus dilakukan secara universal untuk semua golongan dan untuk semua lapisan masyarakat. Agung menekankan, jalinan silaturahmi tidak boleh hanya menitikberatkan pada latar belakang agama, suku, bangsa, dan lain sebagainya.

“Karena bumi ini diciptakan oleh Allah hanya satu, dan yang satu ini diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Tidak terlepas dari apapun agamanya, sukunya, dan bangsanya. Jadi karenanya ketika ingin memelihara bumi dan lingkungan, tentu silaturahmi antar semua elemen masyarakat sangat diperlukan,” tuturnya.

Di acara Silaturahmi Idul Fitri Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah pada (15/5) secara hybrid ini Agung menjelaskan, bahwa silaturahmi berasal dari dua kata yakni as sillah yang artinya menyambung dan ar rahimi yang memiliki dua makna yaitu kasih sayang dan rahim ibu.

“Sehingga silaturahmi adalah menyambungkan tali kasih sayang antar umat manusia, sehingga seakan-akan mereka berasal dari rahim yang sama. Inilah yang kita butuhkan dalam rangka untuk melestarikan lingkungan hidup kita,” imbuhnya.

Memaknai silaturahmi dalam konteks pelestarian lingkungan hidup, Agung menyebut bahwa harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali. Semua kelompok elemen masyarakat harus bahu-membahu, bekerja sama, bersinergi, membangun, merawat, dan memelihara bumi yang satu ini.

Bumi yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai tempat tinggal bagi manusia, yang di dalamnya sudah disiapkan berbagai bentuk sumber kehidupan untuk menopang kehidupan manusia, maka sudah sepantasnya seluruh manusia untuk menjaganya. Karena bumi diciptakan hanya satu, maka harus dijaga kebaikannya, sebab yang menghuninya bukan hanya manusia saja.

Manusia yang ditugasi sebagai khalifah di bumi, menurut Agung khalifah tidak boleh dimaknai sebagai penikmat, terlebih sebagai penghancur. Tetapi makna khalifah yang penting adalah sebagai pemelihara alam semesta dan bumi untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia dan seluruh makhluk hidup.

“Sehingga upaya positif, upaya aktif harus senantiasa diupayakan agar bumi kita ini lestari dan bumi tidak berakhir hanya ketika kita hidup. Tetapi bumi juga harus tetap langgeng, lestari sampai kapanpun dan terus kita wariskan kepada anak – cucu kita,” ungkapnya.

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Bersama dalam Damai dan Bahagia – Muriamu.ID

29 March 2024 - 17:01 WIB

Hukum Membayar Zakat dengan Kartu Kredit

29 March 2024 - 15:25 WIB

Turunnya Al-Quran Jadi Inspirasi Perubahan Masyarakat dari Jahiliah ke Modern

29 March 2024 - 02:24 WIB

Waktu Yang Tepat Mengeluarkan Zakat Fitrah Menurut Muhammadiyah

28 March 2024 - 22:23 WIB

Kader Muhammadiyah Harus Punya Spirit Iqra Untuk Meraih Kesuksesan

28 March 2024 - 18:19 WIB

Dicontohkan Nabi SAW, Inilah Berbagai Amalan Saat Beriktikaf di Masjid

28 March 2024 - 14:18 WIB

Trending di Muhammadiyah News Network