MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANJARMASIN – Dalam rangka konsolidasi dakwah Persyarikatan di bumi Borneo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (22/7).
Menjumpai wartawan usai konsolidasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Balikpapan, Haedar mengatakan bahwa kehadirannya ini untuk mengembangkan program-program Muhammadiyah jelang Muktamar ke-48 yang akan digelar di Surakarta, 18-20 November mendatang.
“Tadi kita berkonsolidasi meneguhkan semangat gerakan untuk program-program pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial yang kita arahkan pada pusat-pusat keunggulan. Bahkan sekarang Muhammadiyah sudah membangun universitas di Malaysia dan sekolah di Australia. Ini adalah satu wujud ekspansi internasionalisasi Muhammadiyah dan itu kami sosialisasikan agar di Kalimantan pun bertumbuh pusat-pusat keunggulan dari pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan ekonomi,” ungkapnya.
Selanjutnya, kedatangan Haedar juga untuk mensosialisasikan gelaran Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 termasuk pada acara peringatan Milad ke-53 Masjid Al Jihad Balikpapan yang akan diselenggarakan esok, Sabtu (23/7).
“Insyaallah secara tatap muka di mana Muktamar itu mengagendakan pemilihan pimpinan, perumusan Risalah Islam Berkemajuan dan isu-isu strategis kebangsaan dan kemanusiaan universal yang tadi kita sosialisasikan,” tambahnya.
Tak lupa, Haedar turut berpesan agar pada Pemilu dan Pilkada serentak pada 2024 Muhammadiyah mendinamisasikan peran kulturalnya dalam peran kemasyarakatan dan kebangsaan.
“Karena Muhammadiyah bukan organisasi politik, maka kita harus berperan dalam menciptakan politik kebangsaan agar pemilu berjalan baik, prinsip-prinsip demokrasi terpenuhi dan tetap dalam bingkai pesatuan Indonesia,” tuturnya.
“Dinamika politik itu kencang. Tapi Muhammadiyah termasuk di Kalimantan kita dorong harus jadi kekuatan perekat persatuan bangsa karena (keretakan) harganya terlalu mahal, sebab keretakan di tubuh bangsa itu tidak sebanding. Kita ingin pemilu berhasil baik, tapi meskipun ada dinamika, persatuan bangsa tetap utuh di dalam kebhinekaan,” tutupnya. (afn)
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id