Subuhan di Masjid Martowidjoyo yang Ramah Difabel | PWMU.CO

Masjid Martowidjoyo (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

Subuhan di Masjid Martowidjoyo yang Ramah Difabel; Liputan Mohammad Nurfatoni, kontributor PWMU.CO.

PWMU.CO – Masjid dengan cat berwarna dominan putih itu tampak mencolok di Rest Area Tol KM 101 Cipali Subang, Jawa Barat. Blok hitam pada tiang-tiangnya menambah kesan kuat itu. Sementara kubah berwarna hijau bergaris-garis kuning membuat pagi yang terang itu terasa adem.

Sabtu (6/8/2022) pukul 05.00 WIB saat kami baru memarkir kendaraan sejumlah jamaah sudah turun dari masjid. Shalat jamaah Subuh baru saja usai. Sementara musafir lainnya, termasuk kami, baru mau menunaikan shalat.

Setelah shalat Subuh berjamaah gelombang kedua, saya melihat-lihat kondisi masjid yang kusen dan pintunya berpoles cat melamin warna coklat.

Ternyata ada beberapa yang istimewa dari masjid ini. Selain bangunannya yang dilengkapi pemanis berupa teras yang berbentuk seperti ‘payung’ di Masjid Nabawi di Kota Madinah, ternyata masjid ini ramah difabel.

Ada jalan khusus kursi roda bagi penyandang difabel, meski harus berbelok dua kali, karena tinggi masjid sekitar tiga meter dari titik nol jalan. Tampak seorang suami mendorong istrinya melewati jalan itu.

Bukan hanya akses jalan, para penyandang difabel juga dimanjakan dengan tempat wudhu khusus: untuk difabel pria dan wanita.

Tak hanya ramah difabel, masjid ini juga dilengkapi dengan ruang menyusui dan ruang kesehatan.

Yang juga baru saya lihat di masjid adalah ruang khusus bagi shalat jamak. Letaknya teras sisi sebelah selatan masjid. Tulisan nerbunyi ‘Tempat Shalat Jamak’ di ruang itu menjadi penandanya. Sayangnya tak ada jamak untuk Subuh sehingga kami tak bisa memanfaatkan fasilitas ini.

Bisa dikata, tempat ibadah bernama Masjid Martowidjoyo ini memenuhi syarat sebagai masjid para musafir. Termasuk karena tersedianya tempat wudhu yang banyak.

Seperti disampaikan Muhammad Hidayatulloh musafir dari Sidoarjo, Jawa Timur yang hendak ziarah haji pada saudaranya di Cilegon, Banten.

“Sayangnya perawatan masjid agak terabaikan. Beberapa toilet rusak,” katanya. (*)

Mohammad Nurfatoni

sumber berita by [pwmu.co]

0 Reviews

Write a Review

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Vinkmag ad

Read Previous

UMSU Rancang Media Pembelajaran dengan Metode ‘Tiga Dimensi Buku Hijaiyah’

Read Next

Kolom Safrin Octora: Makan untuk Hidup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular