Menu

Mode Gelap
Senyum Ceria 210 Driver Ambulan Mu Dapat Kado Ramadhan Dari LAZISMU DIY Papan Nama Muhammadiyah Dusun Krajan Tampo Kembali Dirusak Relawan Muhammadiyah Langsung Respon Awan Panas Guguran Merapi Menko PMK Apresiasi Kinerja Tim INA-EMT Di Turkiye Pilihlah Calon Tetap PDM Gresik 2022-2027, Lihat Rekam Jejaknya

Kabar WIB

Pimpinan Baru PDM Gresik Harus Bisa Memaksimalkan Fungsi Masjid


 Pimpinan Baru PDM Gresik Harus Bisa Memaksimalkan Fungsi Masjid Perbesar

Untuk mendongkrak peran dalam persyarikatan maka pimpinan harus mampu memfungsikan masjid secara optimal. Demikian pernyataan M Sulthon Amien wakil ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur saat menghadiri musyawarah daerah (Musyda) XI pimpinan daerah Muhammadiyah kabupaten Gresik, di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Minggu (12/2/2023).

Ke depan tantangan dalam ber-Muhammadiyah akan lebih berat. Karena itu, dibutuhkan komitmen yang tinggi dan konsistensi, serta memaksimalkan peran semua elemen persyarikatan di masing-masing lini.


“Ke depan tidaklah ringan, makin berat, penuh tantangan. Karena itu, perlu terus meng-upgrade dan meningkatkan kapasitas diri. Ini untuk semua pihak yang terlibat atau aktif di persyarikatan Muhammadiyah,” ungkap M. Sulthon Amien,


Dikatakan, untuk bisa mendongkrak peran, salah satu yang perlu dilakukan di antaranya adalah mengoptimalkan fungsi masjid. Ia lalu menyoroti banyaknya masjid yang belum maksimal fungsinya. Dalam pandangan dia, di Jatim, masjid yang berfungsi maksimal masih relative sedikit, tak sebanding dengan jumlahnya.


“Yang sudah berfungsi maksimal bisa dihitung dengan jari. Membangun masjid itu tidak sekadar membangun fisiknya. Mari di-breakdown untuk dimaksimalkan fungsinya,” tandasnya.


Pada bagian lain, ia manekankan pentingnya redefinisi tentang konsep berjamaah, baik dalam menjalani praktik shalat di masjid maupun dalam berorganisasi. Dalam ber-Muhammadiyah. Katanya, detil kepentingan dan kondisi anggota atau jamaah harus diidentifikasi dengan baik oleh pimpinan. Hal itu untuk menentukan format solusi atas berbagai problem atau masalah.


“Dan, itulah hakikat hidup berjamaah atau berorganisasi. Kalau pimpinan tidak paham dengan kondisi anggota atau jamaahnya, gimana bisa menjalankan perannya sebagai pimpinan,” katanya memotivasi.


Karena itu, lanjut Sulthon, spirit kolaborasi antar-elemen organisasi, termasuk dengan eksternal mesti terus diperkuat. “Perkuat juga jejarang. Jangan terlalu banyak dibahas masalah itu, tapi apa yang perlu dilakukan. Jadi, yang penting action,” ujarnya.


Sementara itu, pelaksanaan Musyda XI Muhammadiyah Gresik Minggu (12/2/2023) hari ini memasuki tahapan Sidang Pleno I. Dalam tahapan ini, ratusan peserta dibagi menjadi 2 Komisi, yakni Komisi I dan II. Dalam sidang Komisi I disajikan tentang laporan pertanggungjawaban PDM periode 2015-2022. Selanjutnya, peserta merespon laporan pertanggungjawaban tersebut sebelum dinyatakan diterima.
Sedangkan pada sidang Komisi II banyak dibahas seputar rancangan program Muhammadiyah Gresik periode 2022-2027, termasuk isu-isu strategis yang berkembang saat ini hingga lima tahun mendatang.

Pembahasan dalam sidang ini akhirnya dikemas dalam sebuah rekomendasi yang disampaikan dalam sidang pleno I. Hasil sidang pleno I ini kemudian akan digodok dalam rangkaian sidang pleno dalam Musyda lanjutan pada 19 Februari 2023, termasuk memilih pimpinan baru PDM periode 2022-2027. (Tik)

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

3 Siswa SMA Muhi Menorehkan Prestasi Di Olimpiade Sains Kota Yogyakarta

31 May 2023 - 11:39 WIB

Musycab PCM Benjeng harus Hasilkan Pemimpin 3R Plus AI

22 May 2023 - 19:11 WIB

Abdul Mukti Ingatkan Jamaah Jangan Menjadi Ummat Minimalis

21 May 2023 - 21:31 WIB

Penolakan Izin Sholat Ied Dilapangan Makin Tidak Jelas Ini Kementar Sekum Muhammadiyah

17 April 2023 - 15:53 WIB

Senyum Ceria 210 Driver Ambulan Mu Dapat Kado Ramadhan Dari LAZISMU DIY

16 April 2023 - 18:13 WIB

Papan Nama Muhammadiyah Dusun Krajan Tampo Kembali Dirusak

9 April 2023 - 03:03 WIB

Trending di Kabar