Menu

Mode Gelap
Attitude, Perjanjian Tak Tertulis Pebisnis! Prodi Ekonomi Syariah FAI Universitas Siliwangi Gelar Workshop Bisnis Digital Angkatan Muda Muhammadiyah Garut Gelar Sosialisasi PERDA Penyelenggaraan Perlindungan Anak Pendampingan Islamic Financial Literacy, PPM Universitas Siliwangi Cegah Akses Bank Emok Menguak Peran Penting Saudagar Batik dalam Perkembangan Muhammadiyah di Garut

Muhammadiyah or id WIB

Ciri Pemimpin Merakyat Menurut Haedar Nashir


 Ciri Pemimpin Merakyat Menurut Haedar Nashir Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG – Untuk memajukan taraf hidup masyarakat, Indonesia dianggap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir perlu melakukan dua hal konkrit.

Pertama, mengubah mindset umat Islam dan bangsa Indonesia, dan kedua, mengakselerasi kinerja pusat-pusat keunggulan yang berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dua hal ini, kata dia lebih konkrit untuk memajukan bangsa daripada mempertaruhkan nasib pada sosok pemimpin yang dikategorikan sebagai pemimpin merakyat.

“Perlu perubahan mindset di tubuh umat Islam dan bangsa Indonesia jika ingin maju. Selain mengubah pola pikir komunalitas yang irasional kepada cara berpikir yang lebih rasional, objektif, meritokrasi, berbasis sistem yang good governance dan insyaAllah Muhammadiyah siap dalam sistem yang seperti ini. Tapi kalau sistem yang gontok-gontokan, kita tidak pernah naik kelas sebagai bangsa dan sebagai umat,” imbuhnya.

Dalam pidato pelantikan Rektor Unimus, Sabtu (22/7), Haedar menyebut mindset komunalitas irasional yang dimaksud adalah corak alam pikiran yang serba goyah, mudah termakan oleh isu-isu artifisial tertentu, lalu pindah ke isu-isu lain tanpa menyelesaikan masalah dari satu isu pun.

Berbagai contoh yang ada dari mindset komunalitas ini misalnya seperti gairah untuk mengekspor gagasan Islam Indonesia ke dunia internasional, padahal masalah substansial di dalam negeri sendiri banyak yang belum selesai.

Di sisi lain, mudahnya bangsa Indonesia terkecoh oleh sosok yang dikategorikan sebagai pemimpin merakyat lewat retorika dan pembentukan narasi, padahal rekam jejaknya tidak memadai.

“Di era medsos itu orang gak berbuat apa-apa di pasar, hanya nampang saja, (kebetulan) tokoh, lalu wah (disebut) merakyat. Padahal cuma lewat. Dia gak memberdayakan orang yang ada di pasar itu untuk berubah dari kelas UMKM menjadi kelas menengah ke atas. Cuma lewat atau mampir ke tukang pecel tanpa mengubah nasib tukang pecel itu yang dia tetap menderita di tengah glamoritas tokoh atau siapapun dia yang memperoleh keuntungan dari (kapitalisasi) kemiskinan itu,” kritik Haedar.

“Tapi orang Indonesia kan suka yang gitu-gitu kan? (lalu terkesan) Wah ini tokoh yang merakyat. Padahal, tokoh yang merakyat seharusnya yang bisa mengubah nasib rakyat secara signifikan sehingga dia menjadi lebih sejahtera,” imbuhnya.

Jika bangsa Indonesia bisa keluar dari mindset komunalitas irasional ini, dan didukung dengan pengembangan pusat-pusat keunggulan yang mumpuni, Haedar percaya daya saing bangsa Indonesia bisa naik kelas dan bangsa Indonesia mulai layak untuk mempromosikan gagasannya ke dunia luar.

“Nah mudah-mudahan lewat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, lewat Rumah Sakit Muhammadiyah, kita bisa terus berbuat mencerdaskan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan membawa Indonesia itu lebih unggul berkemajuan,” pungkasnya. (afn)

Hits: 2

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Apakah Benar Nabi Muhammad Saw tidak Bisa Membaca dan Menulis (Ummiy)?

4 October 2023 - 16:18 WIB

Musim Kemarau Panjang; Berikut Tata Cara Salat Istisqa’ Menurut Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

4 October 2023 - 15:11 WIB

Hadiri Simposium di Amerika Serikat, Sekum PP Muhammadiyah Beberkan Masalah Kebebasan Beragama di Indonesia

3 October 2023 - 21:45 WIB

Abdul Mu’ti Berharap Penelitian dari Perguruan Tinggi Berdampak Konkrit Mengatasi Masalah Masyarakat

3 October 2023 - 12:16 WIB

Dilantik Sebagai Rektor UM Parepare Masa Jabatan 2023-2025, Jamaluddin Ahmad Bawa Tiga Fokus Agenda Memajukan Universitas

3 October 2023 - 10:48 WIB

Mengungkap Peran Pedagang Batik dalam Perkembangan Muhammadiyah di Garut

2 October 2023 - 13:47 WIB

Trending di Muhammadiyah or id