Menu

Mode Gelap
Attitude, Perjanjian Tak Tertulis Pebisnis! Prodi Ekonomi Syariah FAI Universitas Siliwangi Gelar Workshop Bisnis Digital Angkatan Muda Muhammadiyah Garut Gelar Sosialisasi PERDA Penyelenggaraan Perlindungan Anak Pendampingan Islamic Financial Literacy, PPM Universitas Siliwangi Cegah Akses Bank Emok Menguak Peran Penting Saudagar Batik dalam Perkembangan Muhammadiyah di Garut

Muhammadiyah or id WIB

Kiai Saad Ibrahim Dorong Majelis Tarjih Kembangkan Diskursus Keilmuan Lebih Luas


 Kiai Saad Ibrahim Dorong Majelis Tarjih Kembangkan Diskursus Keilmuan Lebih Luas Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG—Dakwah Nabi Saw selama 23 tahun telah melahirkan dokumen penting bagi umat Islam. Dokumen itu terangkum secara rapi yang disebut dengan nushus (teks). Dari teks-teks ini, budaya literasi berkembang pesat, memunculkan berbagai jenis keilmuan dalam Islam, termasuk usul fikih dan ilmu kalam.

“Bagaimana nushus dapat dipahami dengan sebaik baiknya, kemudian munculnya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan nushus, bersamaan dengan itu muncul ilmu seperti kalam dan fikih,” ucap Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada Jumat (21/07).

Perkembangan usul fikih tidak dapat dipisahkan dari peran Imam Syafii. Ia bahkan mendapat julukan sebagai nashir al-sunnah atau penolong sunah, di antaranya karena menjadikan al-Quran dan sunah dijadikan sumber hukum (mashadir al-ahkam) yang paling utama. Pada bidang ilmu kalam pun berkembang pesat dengan hadirnya ragam paham teologi dalam Islam. Setelah berkembangnya usul fikih dan kalam, umat Islam mulai menggali lebih dalam diskursus keilmuan seperti fisika, kimia, bahkan astronomi. Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd adalah contoh di antara puncak peradaban Islam yang pernah jaya.

Saad Ibrahim mendorong Majelis Tarjih untuk memainkan peran penting dalam membawa kemajuan ilmu pengetahuan dalam Islam, khususnya dalam lingkup Muhammadiyah. Tanggung jawab Majelis Tarjih sangat besar, termasuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang filsafat, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dipadukan dengan nilai-nilai agama. Menurutnya, Majelis Tarjih harus mengangkat tugasnya tidak hanya pada aspek keislaman, tetapi juga meluaskan cakupan keilmuan.

“Majelis Tarjih ini mempunyai tanggung jawab yang begitu besar. Pengetahuan yang berkaitan dengan falsafah, astronomi dan keilmuan lainnya menjadi tanggung jawab besar Majelis Tarjih. Keberagaman kita dalam Muhammadiyah menjadi tanggung jawab Majelis Tarjih,” ucap Saad.

Majelis Tarjih dan Tajdid pada tingkat wilayah Muhammadiyah mencapai sekitar 38, yang merupakan potensi besar bagi Muhammadiyah dalam memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. Saad Ibrahim yakin bahwa Majelis Tarjih memiliki kemampuan untuk menjelaskan konsep nushus, terutama dalam bidang usul fikih dan ilmu kalam, serta mendorong pengembangan bidang ilmu pengetahuan lain yang relevan dengan nilai-nilai agama.

Dengan semangat keilmuan dan pemikiran yang mencerahkan, Muhammadiyah berupaya menjadi kekuatan besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dan menebarkan cahaya pencerahan bagi umat manusia.

Hits: 1

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Apakah Benar Nabi Muhammad Saw tidak Bisa Membaca dan Menulis (Ummiy)?

4 October 2023 - 16:18 WIB

Musim Kemarau Panjang; Berikut Tata Cara Salat Istisqa’ Menurut Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

4 October 2023 - 15:11 WIB

Hadiri Simposium di Amerika Serikat, Sekum PP Muhammadiyah Beberkan Masalah Kebebasan Beragama di Indonesia

3 October 2023 - 21:45 WIB

Abdul Mu’ti Berharap Penelitian dari Perguruan Tinggi Berdampak Konkrit Mengatasi Masalah Masyarakat

3 October 2023 - 12:16 WIB

Dilantik Sebagai Rektor UM Parepare Masa Jabatan 2023-2025, Jamaluddin Ahmad Bawa Tiga Fokus Agenda Memajukan Universitas

3 October 2023 - 10:48 WIB

Mengungkap Peran Pedagang Batik dalam Perkembangan Muhammadiyah di Garut

2 October 2023 - 13:47 WIB

Trending di Muhammadiyah or id