Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kecamatan Sidayu merayakan Milad IPM ke-62 dengan megah, mengangkat tema “Merajut karya, berdaya bersama.” Acara ini berlangsung di SMP Muhammadiyah 9 Sidayu, Gresik, Jawa Timur, pada hari Ahad (23/7/2023).
Resepsi Milad ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua PCM Sidayu yang membidangi Majelis Pendidikan Kader (MPK), Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Sidayu, dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) tingkat Cabang Sidayu. Tak lupa, Pimpinan Ranting IPM se-Sidayu juga turut hadir dalam acara bersejarah ini.
Dalam rangkaian acara Milad IPM kali ini, diadakan pembagian Awards untuk lomba short video ucapan Milad. Puncak acara dirayakan dengan pemotongan kue sebagai simbol Milad, dan acara ditutup dengan ramah tamah bersama tamu undangan.
Ahmad Aminuddin, Ketua Umum PC IPM Sidayu, menyampaikan pesan penting pada perayaan ini, “Merajut karya berarti seorang kader tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi aktor utama dalam menciptakan perubahan positif. Para Kader diharapkan aktif menggali potensi diri, mengasah kemampuan, dan berani mengambil peran dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.” Selanjutnya, tema “Berdaya bersama” mengandung makna pentingnya kerjasama dan solidaritas antar sesama pelajar Muhammadiyah, sebagai wadah untuk semua pemikiran kreatif.
“Ia berpesan, tetap saling bergandeng tangan untuk mencapai tujuan yang sama dan mendapatkan apa yang diinginkan,” ujar Ahmad Aminuddin.
Musthofa Haji Al-Baihaqi, Pembina IPM SMP Muhammadiyah 9 Sidayu, mewakili Kepala Sekolah dalam acara tersebut, memberikan nasihat penting kepada para peserta Milad. Pertama, ketika sudah berada di organisasi dan diberi amanah, maka siap atau tidak siap, harus menjalankan amanah tersebut. Kedua, jangan menganggap setiap kegiatan IPM sebagai kegiatan yang membuang waktu dan tidak ada manfaatnya. Sebaliknya, banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika mengikuti kegiatan IPM.
“Harapan saya, coba lakukan kolaborasi dari berbagai IPM Cabang ataupun ranting, entah dalam bentuk diskusi atau kegiatan lain yang saling menguntungkan terutama memberikan hal-hal positif bagi seluruh kader IPM,” ujar Musthofa Haji Al-Baihaqi.
Falaq Fazarudhin, Wakil Ketua PCM Sidayu yang membidangi MPK, menekankan bahwa usia 62 tahun IPM merupakan tanda kekokohan organisasi pelajar yang telah bertahan hingga usia lanjut. “Bukti empiris, IPM secara institusi telah mencoretkan tinta emas dengan meraih penghargaan dari pemerintah sebagai organisasi pelajar terbaik,” ungkapnya. Dalam menghadapi era bonus demografi di negara ini, persaingan antar individu sudah tidak berlaku. Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Selanjutnya, IPM dituntut untuk lebih kreatif dan inklusif dalam melakukan segala pergerakannya. Mengikuti tren dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder. Dengan begitu, IPM dapat menjadi gerakan tabligh yang mencerahkan dalam berdakwah amar makruf nahi mungkar.
“Harapan saya, semoga dengan pertambahan usia, IPM tetap menjadi organisasi kader yang berada di garda depan dalam membangun tradisi, ilmu, dan pemikiran yang terintegrasi dengan perspektif Islam berkemajuan sesuai dengan pendiriannya,” pungkas Falaq Fazarudhin. (azhar)