Menu

Mode Gelap
Prodi Ekonomi Syariah FAI Universitas Siliwangi Gelar Workshop Bisnis Digital Angkatan Muda Muhammadiyah Garut Gelar Sosialisasi PERDA Penyelenggaraan Perlindungan Anak Pendampingan Islamic Financial Literacy, PPM Universitas Siliwangi Cegah Akses Bank Emok Menguak Peran Penting Saudagar Batik dalam Perkembangan Muhammadiyah di Garut Al-Quran Bukan Sekadar Peraturan Hukum, Melainkan Kitab Petunjuk

Muhammadiyah or id WIB

Generasi Muda Perlu Meneladani Kiprah dan Kontribusi Amin Abdullah


 Generasi Muda Perlu Meneladani Kiprah dan Kontribusi Amin Abdullah Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, merayakan ulang tahun Muhammad Amin Abdullah dalam acara peluncuran buku berjudul ‘Filsuf Membumi dan Mencerahkan’. Dalam kesempatan tersebut, Hamim memberikan ucapan selamat atas kontribusi dan sepak terjang Amin Abdullah dalam pemikiran Islam.

Hamim mengajak generasi muda Muhammadiyah untuk meneladani pemikiran dan kontribusinya. “Generasi muda mesti mengikuti jejak Prof Amin. Beliau telah menginspirasi dalam banyak hal, terutama dalam hubungannya pemikiran Islam,” ucapnya Pada Jumat (28/07), di SM Tower.

Dalam sambutannya, Hamim mengungkapkan bahwa Muhammad Amin Abdullah telah mengenalkan paradigma integrasi-interkoneksi dalam pemikiran Islam. Selain itu, Amin Abdullah juga memperkenalkan istilah ‘expired knowledge‘ (ilmu yang kedaluwarsa), yang menandakan perlunya pembaharuan ilmu karena telah usang.

Lebih lanjut, Hamim menyatakan bahwa warga Muhammadiyah sejak dulu telah memiliki mentalitas kaya, yang terbiasa memberi daripada menerima, baik dalam bentuk materi, pikiran, maupun tenaga. Akibat dari mentalitas kaya ini adalah mentalitas ikhlas yang tinggi di kalangan warga Muhammadiyah.

Selain itu, Hamim menyoroti bahwa warga Muhammadiyah juga memiliki mental pejuang yang kuat. Mereka berjuang untuk menciptakan harmoni sosial dengan menyediakan fasilitas-fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Hamim menekankan bahwa menjadi seorang pejuang atau mujahid tidak harus pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS, karena berkiprah di Muhammadiyah juga merupakan bagian dari jihad.

“Menjadi mujahid itu tidak perlu datang ke Suriah kemudian gabung dengan ISIS, menyelesaikan proyek Tafsir at-Tanwir juga bagian dari jihad, menjadi pejuang,” tutur dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.

Dalam kesimpulannya, Hamim berharap agar seluruh anggota Muhammadiyah dapat memiliki mental kaya, mental ikhlas, dan mental berjuang sehingga dapat terus berkontribusi dalam memajukan pemikiran Islam dan menciptakan harmoni sosial di masyarakat.

Hits: 0

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Apakah Benar Nabi Muhammad Saw tidak Bisa Membaca dan Menulis (Ummiy)?

4 October 2023 - 16:18 WIB

Musim Kemarau Panjang; Berikut Tata Cara Salat Istisqa’ Menurut Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

4 October 2023 - 15:11 WIB

Hadiri Simposium di Amerika Serikat, Sekum PP Muhammadiyah Beberkan Masalah Kebebasan Beragama di Indonesia

3 October 2023 - 21:45 WIB

Abdul Mu’ti Berharap Penelitian dari Perguruan Tinggi Berdampak Konkrit Mengatasi Masalah Masyarakat

3 October 2023 - 12:16 WIB

Dilantik Sebagai Rektor UM Parepare Masa Jabatan 2023-2025, Jamaluddin Ahmad Bawa Tiga Fokus Agenda Memajukan Universitas

3 October 2023 - 10:48 WIB

Mengungkap Peran Pedagang Batik dalam Perkembangan Muhammadiyah di Garut

2 October 2023 - 13:47 WIB

Trending di Muhammadiyah or id