BANDUNGMU.COM, Bandung — Inilah ungkapan bahasa Indonesia dari kata “kucing” dan “kuda” yang bandungmu.com kutip dari buku “Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia” karya JS Badudu.
Kucing
- Tak baik orang bertabiat kucing (culas, tak dapat dipercaya)
- Jangan malu-malu kucing, ambilah kalau kau mau (pura-pura malu)
- Kita seperti main kucing-kucingan saja dari kemarin. Di cari di sana kau di sini, disusul ke sini kau sudah di sana lagi (bercari-carian sukar bertemu).
- Kata orang daun kumis kucing baik diminum airnya untuk obat sakit pinggang (daun “orthosiphon grandiflorus” [semacam tumbuhan bangsa semak, daunnya kecil-kecil, biasa direbus airnya untuk obat])
- Kalau dia sudah pergi bagai kucing lepas senja (tidak akan kembali).
- Damar mata kucing mahal harganya (damar yang bagus, putih warnanya, dan bening).
- Kalau keduanya sudah berdekatan, seperti kucing dengan anjing saja (berkelahi saja, bercakaran saja).
- Menantikan kekasihmu itu kembali seperti menantikan kucing bertanduk, sebab besar kemungkinan dia sudah kawin di rantau (sia-sia saja).
Kuda
- Semalam dia pulang naik kuda hijau (dalam keadaan mabuk).
- Saya tak mau kau jadikan kuda tunggangmu (kau perkuda, kau suruh-suruh untuk kepentinganmu).
- Minta tolong kepadanya seperti minta tanduk kepada kuda (minta kepada orang yang tak punya, jadi sia-sia saja).
- Pemain-pemain sepak bola bayaran kebanyakan bertenaga kuda, dalam waktu 90 menit bermain mereka masih saja tampak segar (kuat, tahan, tak lekas menjadi capek).
- Dalam pertandingan perebutan Piala Thomas Cup itu, regu Jepang dianggap sebagai kuda hitam (tidak dipandang regu kuat, tetapi bisa mengejutkan karena prestasinya yang tak terduga-duga).
- Olahragawan yang baik selain tubuh yang kekar, harus juga memiliki napas kuda (tahan capek, tidak segera kehabisan tenaga).
- Kau tak merasa bahwa kau dijadikannya kuda pelejang bukit? (orang yang mau disuruh-suruh mengerjakan pekerjaan yang berat-berat)
- Setelah gadis itu hidup di kota, dia merasa seperti kuda lepas pingitan (sangat girang karena dapat bebas, lepas dari kungkungan orang tua, adat kampung, dan sebagainya).
- Pendekar itu memasang kuda-kuda dan mengawasi gerak-gerik musuhnya yang akan menyerangnya (bersikap dan berdiri dengan kaki yang dipacakkan baik-baik menanti serangan).
- Tukang kayu itu menyerut kayu di atas kuda-kuda (alat tempat menyandarkan kayu/papan yang berkaki).
- Adik sedang bermain kuda-kudaan di halaman rumah (bermain seperti orang menunggang kuda [dengan pelepah pisang yang dibuat seperti kuda]).
Semoga bermanfaat.***
sumber berita ini dari bandungmu.com