Menu

Mode Gelap
Agar Siap Terjun ke Masyarakat, Mahasiswa PAI UM Bandung Dibekali Ilmu dan Tata Cara Pemulasaraan Jenazah Guru Tetap Jadi Penentu Meski Teknologi Mengubah Dunia Pendidikan Merasakan Hidup Bersama Nabi Muhammad Saw Panwascam Astanaanyar Kota Bandung Terus Matangkan Pengawasan Logistik Pemilu 2024 BPR Bank “Wong Cilik” – bandungmu.com

Muhammadiyah or id WIB

Target Gerakan Infak Pendidikan untuk Kemandirian Sekolah Muhammadiyah


 Target Gerakan Infak Pendidikan untuk Kemandirian Sekolah Muhammadiyah Perbesar

MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONOROGO – Dana untuk Gerakan Infak Pendidikan 111 Muhammadiyah yang dilaunching bersamaan dengan Puncak Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah ditargetkan tembus Rp. 111 miliar.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, optimis akan bisa menembus atau bahkan melampaui target Rp. 111 miliar tersebut. Pasalnya sampai waktu dilaunching (18/11/2023) GIP 111 telah berhasil menghimpun dana Rp. 82 miliar lebih.

“Karena itu target kita supaya nanti dana abadi pendidikan itu mencapai Rp. 111 miliar saya kok yakin itu akan bisa tercapai,” kata Mu’ti dalam Tausiyah di Tabligh Akbar Semarak Milad ke-111 Muhammadiyah di Ponorogo.

Menjelaskan tentang alasan lahirnya GIP 111, Mu’ti menjelaskan bahwa Muhammadiyah ingin menjadi organisasi yang mandiri dan kuat dalam mengelola lembaga-lembaga pendidikan yang bernaung di bawahnya.

Guru Besar Pendidikan Agama Islam ini mengaku, bahwa urusan pendidikan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Bersamaan dengan itu, Muhammadiyah sebagai pelopor pendidikan Islam modern, tidak ingin tercecer kualitas.

Terkumpulnya infak melalui GIP 111 ini akan digunakan untuk menstandarkan gaji guru-guru Muhammadiyah, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang representatif, beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, dan lain sebagainya.

Menurutnya, masalah lain yang menjadi sorotannya saat ini adalah terjadinya ketimpangan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Dalam pandangan Mu’ti, banyak sekolah-sekolah Muhammadiyah yang megah, namun juga ada sekolah yang kondisinya sebaliknya.

“Ini yang memang ingin kita selesaikan, tidak bisa kita bergantung pada pihak lain, termasuk pemerintah,” tutur Mu’ti.

Abdul Mu’ti pada kesempatan ini juga menyoroti tentang PPPK untuk guru. Menurutnya, program tersebut banyak merugikan sekolah swasta, bukan hanya sekolah Muhammadiyah. 

Tidak ingin terjebak pada masalah kebijakan yang seperti enggan berpihak, Muhammadiyah melalui GIP 111 ini, dengan dana yang sudah terkumpul akan digunakan juga untuk menstandarkan gaji guru-guru Muhammadiyah.

“Dana abadi pendidikan itu kita sumbangkan untuk membantu peningkatan kesejahteraan para pendidik, dan tenaga kependidikan,” imbuhnya.

Hits: 0

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Rumah Sakit Muhammadiyah Jangan Merasa Aman di Zona Nyaman; Nanti Ketinggalan yang Lain

7 December 2023 - 15:47 WIB

Menko PMK Ungkap Peluang Beasiswa Mahasiswa Kampus Swasta dan Negeri Sama

7 December 2023 - 11:29 WIB

Muhammadiyah Bakal Bangun Dua Rumah Sakit Premium dan Standar Internasional

7 December 2023 - 10:15 WIB

Dukung Pemerintah, RS Tertua Milik Muhammadiyah ini Komitmen Cegah Stunting

6 December 2023 - 17:18 WIB

Globalisasi dan Kemiskinan Jadi Tantangan, Bambang Setiadji Sarankan Buat Kebijakan Strategis Bidang Pangan dan Teknologi

6 December 2023 - 16:09 WIB

Tafsir Ungkap Rahasia Bahagia dalam Ajaran Islam

6 December 2023 - 12:23 WIB

Trending di Muhammadiyah or id