Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Bangsa Merdeka, Bebas dari Hutang

    Aug 21 202228 Dilihat

    Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung

    BANDUNGMU.COM — Euforia hari kemerdekaan sangat meriah, suasana rakyat ingar bingar menikmati sajian khas hajat tahunan setiap tanggal 17 Agustus.

    Gegap gempita penyambuatan hari sangat bersejarah bagi rakyat Indonesia, bahkan warga rela merogok uang dalam saku hanya untuk memeriahkan hari kemerdekaan dari kolonialisme dan imprealisme bangsa penjajah tujuh puluh tujuh tahun silam.

    Beberapa negara berusaha mengambil sumber daya dari Indonesia dengan cara memaksa tanpa menggunakan hati, apalagi hati nurani. Berbagai cara dilakukan untuk menguasai negeri loh jinawi kertaraharja.

    Kekayaan alam yang banyak dan luas nan membahana, nyaris tidak ada lahan sejengkal pun tidak memiliki potensi harta karun yang dimiliki bangsa Indonesia.

    Benar kata Koes Plus penyanyi legendaris era 1980-an ada kutipan syair: “Tanah kita, tanah surga! tanam kayu pun jadi tanaman”. Bangsa Indonesia ada di lokasi belahan bumi seperti di surga, apa pun yang diinginkan manusia nyaris dapat dipenuhi.

    Kemerdekaan adalah kebebasan, dan kebebasan memiliki makna tidak memiliki tekanan dalam diri dan jiwa yang mengintervensi kehendak hati. Bangsa Indonesia berkhidmat sesaat melakukan ritual kebangsaan sebagai bentuk mensyukuri akan nikmat yang Allah berikan pada bangsa Indonesia.

    Nikmat apa yang kau dustakan! Atau kita selalu ada dusta di antara kita? Kiranya semua menyadari bahwa rakyat Indonesia selalu didustai dari janji-janji manis penguasa negeri.

    Puluhan tahun ke belakang makna kemerdekaan bangsa Indonesia hanya disambut entertainment bersifat seremonial dan hura-hura. Itu boleh-boleh saja! Namun, suasana yang menguras energi tidak produktif dan sia-sia belaka mulai dikurangi hingga dijauhi dan ditinggalkan.

    Diakui atau tidak, budaya memperingati penyambutan hari kemerdekaan cenderung nostalgia dan romantisme sejarah yang tidak menginspirasi kaum muda untuk menjadi pejuang melawan para penjajah kebatilan dalam lingkungan sendiri, baik itu lingkungan komunitas warga atau institusi negara.

    Budaya saling menekan untuk memenuhi hasrat pribadi menghalalkan segala cara seolah-olah sesuatu yang lumrah dan hal biasa, sebenarnya itu bagian dari prilaku penjajahan pada integritas moral.

    Di sisi lain, setiap tahun seromonial karnaval menjadi tontonan yang dianggap menarik, padahal tidak asyik. Apa lagi viral di media sosial dalam kegiatan pawai karnaval agustusan terjadi tawuran antar peserta karnaval saling baku hantam pun meluas tak terhindarkan.

    Ada yang perlu dicatat, kemerdekaan harus bebas dari tekanan, intervensi, dan persekusi satu dengan yang lainnya bersifat personal maupun komunal.

    Kita semua mengetahui bangsa dan negara kita saat ini belum merdeka yang sebenarnya, karena bangsa kita belum berhenti dan bebas dari tekanan hutang negara by design, intervensi bangsa adidaya, dan berujung persekusi menggunkan alat negara.

    Selama negara berhutang selama itu bangsa akan terus terjajah, karena negara adidaya dan pemberi hutang terus-menerus mengintervensi tidak akan pernah berhenti hingga segala hasrat untuk negerinya terpenuhi.

    Akhirnya bangsa dan negara tidak berdaya, berujung menekan anak negeri dibebani hingga dipersekusi dengan dalil bayar pajak ini dan itu. Katanya pajak digunakan untuk kepentingan infrastruktur negeri. Namun, faktanya selain banyak bocor di sana sini sebagian besar untuk menutupi hutang negara dengan bunga semakin tinggi.

    Siapa pun hari ini, hari esok, atau hari yang akan datang, presiden berganti presiden, selama belum bebas dari hutang maka jangan harap bangsa dan negara kita merdeka yang sejati.

    Bayangkan saja, ketika individu atau seseorang berhutang hidupnya tidak merdeka, setiap saat dan waktu tertentu dihantui penagihan. Wajah debt colector selalu terbayang, di mana pun berada nyaris tidak tenang karena serasa ada yang mengikuti dan membuntuti.

    Pimpinan negara pun yakin sangat mungkin tidak tenang, menghadapi hutang yang berdampak ke berbagai sektor pemerintahan sehingga banyak menimbulkan masalah.

    Terlebih saat ini salah satu instrumen negara yang seharusnya melayani dan mengayomi, justru telah menampar muka wajah sendiri.

    Bisa jadi permasalahan ke permasalahan muncul dan perilaku antagonistik warga negara karena ada tekanan jiwa dan raga bangsa akibat dari hutang negara.

    Entah kapan bangsa ini bebas dan merdeka dari hutang. Atau jangan-jangan dinikmati tanpa peduli? Wallahu ‘alam.***




    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    MIAS bungah

    Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil...

    by Feb 03 2025

    Suasana ceria menyelimuti halaman TK di sekitar MI ASSA’ADAH MIAS Bungah saat para siswa madrasah ...

    SD Muhammadiyah 1 Wringinanom

    SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawa...

    by Feb 02 2025

    SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) memperingati Isra’ Mi’raj 1446 H/2025 M dengan menggela...

    Kajian Ahad Pagi

    Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan ...

    by Feb 02 2025

    Girimu.com – Kesalehan harus didasari dengan keimanan dan keikhlasan, bukan dijadikan alasan untuk...

    SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo

    Peringatan Isra Miraj di Spemia: Bangun ...

    by Feb 02 2025

    SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo (Spemia) memperingati Isra Miraj 1446 H pada Jumat (31/01/25). Acara i...

    MIAS Bungah

    Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah Antusia...

    by Feb 01 2025

    Girimu.com – Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah kembali menunjukkan semangat mereka dalam kegiatan P...

    Boneka tole

    Kak Tatik Respati dan Boneka Tole Hibur ...

    by Feb 01 2025

    Kak Tatik Respati, dengan boneka Tole sebagai teman bercerita, memukau santri TPQ At Taqwa Pulopanci...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top