BANDUNGMU.COM — Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) resmi melantik kepengurusan baru UKM Paduan Suara UM Bandung periode 2022-2023 pada Senin (22/08/2022).
Acara tersebut berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung dengan mengangkat tema “Spirit of the Youth Tone”.
Selain Wakil Rektor 1 UM Bandung, pada kegiatan itu juga hadir Kepala Bagian Kemahasiswaan UM Bandung, Pembina UKM Paduan Suara UM Bandung, dan tamu undangan lainnya.
Adapun sebanyak 21 anggota resmi menjadi kepengurusan baru UKM Paduan Suara periode 2022-2023.
Pembina UKM Paduan Suara UM Bandung Agung Tirta Wibawa SSos MAg merasa bangga atas pelantikan tersebut.
Agung berharap agar kepengurusan UKM Paduan Suara yang baru dapat menjaga kebersamaan antar anggota.
”Meskipun terdapat perbedaan karakter antar anggota, perbedaan itu semua haruslah diharmonikan,” ucap Agung saat memberikan sambutan.
Ia berpesan kepada setiap anggota agar selalu berlatih dan meningkatkan prestasi pada bidangnya.
”Jika ingin meningkatkan prestasi, bergeraklah dan ikuti sebuah kompetisi minimal tingkat nasional,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua UKM Paduan Suara UM Bandung periode 2022-2023 Ayu Permata Dewi berharap antar anggota terjadi saling dukung.
Tidak hanya itu, Dewi juga berharap akan adanya saling koreksi satu sama lain jika ada kesalahan yang terjadi.
”Semoga UKM Paduan Suara kali ini dapat terus maju dan menghilangkan kebiasan buruk yang ada dalam diri UKM,” kata Dewi.
Meningkatkan eksistensi
Selama beberapa tahun ke belakang, menurutnya, UKM Paduan Suara UM Bandung eksistensi keberadaannya terasa tenggelam.
”Bahkan waktu kegiatan terakhir, UKM Paduan Suara UM Bandung dianggap UKM baru, padahal itu UKM lama dan pertama di UM Bandung,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia bersama rekan-rekan lain akan membentuk beberapa program dalam meningkatkan eksistensi UKM.
”Untuk Desember nanti kita mau merancang konser di kampus kita ini,” terang Dewi.
Mengharumkan nama kampus
Pada lain pihak, Demisioner UKM Paduan Suara Hanif Mujadid berharap agar UKM tersebut dapat mengharumkan nama kampus.
”UKM ini juga menjadi bagian jantung kampus, percuma kampus megah tapi kualitas UKM-nya tidak baik,” ungkap Hanif.
Selain itu, ia juga berharap agar keorganisasian dari UKM Panduan Suara UM Bandung dapat lebih tertata lagi.
”Ke depannya harus lebih terstruktur dari segi surat menyurat dan jadwal latihan agar mengharumkan nama kampus UM Bandung,” tandasnya.***(Firman Katon)