Lebih Penting Mempelajari dan Mengamalkan Akhlak Nabi SAW

banner 468x60

BANDUNGMU.COM — Bulan Rabiul Awwal dikenal sebagai bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Beberapa negara di Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Asia Tenggara menyelenggarakan perayaan secara berbeda.

“Ini suatu tradisi yang lahir dari keinginan orang untuk menghormati Nabi Muhammad SAW. Kecintaan umat ini pada Nabi SAW sangat luar biasa. Oleh karena itu, diekspresikan dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,” terang Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Dadang Kahmad MSi.

Dalam “Catatan Akhir Pekan” TvMu, Ahad (23/10/2022), Prof Dadang menyebut hal utama yang perlu dilakukan dalam perayaan maulid adalah meneladani akhlak mulia Nabi SAW dan mengamalkannya.

“Risalah beliau berbunyi inama buistu li utamimma al-akhlaq, Nabi SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia. Jadi, memang nabinya beraklak mulia, risalahnya tentang akhlak mulia, dan kita pun harus mempunyai akhlak mulia,” kata Prof Dadang.

Dalam surah Al-Ahzab ayat 21, Allah SWT berfirman bahwa ada suri tauladan mulia yang ada dalam pribadi Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, Prof Dadang berpesan agar umat Islam mencontoh akhlak, akidah, dan cara Nabi SAW beribadah dan bermuamalah dengan manusia lainnya.

Kata Prof Dadang, Nabi SAW dikenal sebagai sosok yang sangat ramah, penyabar, selalu menahan amarah, dan memiliki berbagai sikap terpuji lainnya.

Hal seperti itulah yang wajib diteladani di dalam maulid Nabi SAW oleh umat Islam sehingga membawa dampak pada diri dan lingkungannya.

“Zaman sekarang akhlak itu ditinggalkan. Banyak orang ahli ibadah, tetapi akhlakya buruk, perkataannya menyakitkan, perilakunya kadang-kadang menyalahi agama. Namun, mereka beragama Islam. Nah, saya kira akhlak ini harus jadi perhatian karena dekadensi moral ini sangat luar biasa,” kata Prof Dadang.

“Kalau pemerintah mengatakan ada revolusi mental, kita bagaimana memperbaiki akhlak yang tadinya buruk, suka bohong, suka mencuri, suka korupsi, zina, sekarang jadi akhlak mulia atau akhlak mahmudah. Saya kira ini menjadi tuntunan kita dari Sirah Nabawiah,” tegasnya.***(afn)

___

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: FA



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author