Banyuwangi girimu, Tujuh hari menjelang perhelatan Musyawarah Daerah ke-13 yang bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Banyuwangi Jalan Hasanudin No 103 Dusun Cangaan Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Banyuwangi mengadakan polling kepada 51 calon yang siap dipilih menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Periode 2022-2027, Minggu (19/02/2023).
Melalui media sosial polling ini disebar diberbagai Whatsapp Grup Warga Muhammadiyah se Banyuwangi. Dimaksudkan sebagai sarana untuk mengetahui tingkat kepedulian terhadap persyarikatan dan pimpinan yang akan mengemban amanah menggerakkan dakwah Muhammadiyah Banyuwangi periode akan datang. Dan dilakukan pada semua warga Muhammadiyah di Banyuwangi yang tidak memiliki hak sebagai pemilih.
“Polling ini diinisiasi oleh AMM Banyuwangi, sebagai gambaran pilihan warga Muhammadiyah akar rumput yang tidak berpengaruh dan berhubungan pada Musyda. Jika seandainya Musyda PDM Banyuwangi diadakan saat ini, siapa pilihan Anda?”, ujar Lukman Hakim, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah sekaligus AMM Banyuwangi.
Dari pantauan koresponden GiriMu untuk daerah Banyuwangi, polling dilakukan mulai Selasa (14/02/2023) pukul 20.00 WIB hingga Minggu (19/02/2023). Total ada 120 voters yang berpartisipasi dalam mengisi polling tersebut, terdiri dari 60 % angkatan muda muhammadiyah dan 40 % warga muhammadiyah dari tingkatan usia 30 – 50 tahun.
Hasilnya 15 persen voters memilih pemimpin generasi senior yang saat ini duduk di PDM Banyuwangi seperti Mukhlis Lahuddin, Sunarto, Mufti Syafi’i, Ainur Rofiq dan Sujanto. Kemudian diikuti 13 persen voters memilih generasi matang seperti Abdul Latif, Ajib Zainurrokhim, Taufiqur Rohman, Ahmad Wibisono. Terakhir 10 persen voters memilih generasi milenial atau kader muda seperti Tamyis Rosyidi, Elly Irwan Suryanto dan Lukman Hakim.
Hasil polling ini mendapat banyak tanggapan dari berbagai pihak, baik warga Muhammadiyah yang terlibat langsung dengan hak sebagai pemilih pada musyda maupun warga Muhammadiyah ditingkat akar rumput. Banyak diantara warga Muhammadiyah yang mendukung dan tidak sedikit pula yang tidak sependapat dengan digelarnya polling ini, termasuk beberapa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi.
“Secara pribadi maupun kelembagaan kami tidak sependapat dengan adanya polling ini, dan PDM pun saya rasa tidak perlu menanggapi terlalu dalam adanya hasil polling ini. Sebab kami melihat suasana atau atmosfer pemilihan pimpinan di Muhammadiyah Banyuwangi dari waktu ke waktu terjaga keakrabannya, kesantunannya dan lebih dewasa prosesnya, sama dengan di wilayah maupun di pusat”, tegas Mufti Syafi’i, Sekretaris PDM Banyuwangi.
Lebih lanjut Mufti menjelaskan jika PDM menanggapi serius maka akan masuk keranah kekhawatiran bahwa pemilihan tidak mengalir secara alamiah. Namun PDM menghargai apa yang sudah dilakukan kader muda Muhammadiyah Banyuwangi dengan polling sebagai proses pembelajaran dalam memberikan informasi tentang calon yang akan dipilih sehingga warga tahu betul siapa sosok pengemban amanah persyarikatan di Banyuwangi ini. (Rizkie Andri)