Friday, November 22, 2024
25.6 C
Gresik

Penutupan Fortasi SMK Muhammadiyah 2 Benjeng Ditutup Dengan Komitmen Disiplin Dan Anti Perundungan

Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa) SMK Muhammadiyah 2 Benjeng ditutup dengan penandatangan komitmen Disiplin dan anti perundungan.

Kegiatan tersebut, yang dilaksanakan pada Jumat, 19 Juli 2024 dengan serangkaian acara yang spektakuler, termasuk pentas seni yang menampilkan bakat siswa serta penandatanganan komitmen disiplin dan anti perundungan.

Sejak pagi, para siswa sudah berkumpul dengan penuh semangat, mengenakan pakaian kebanggaan mereka. Kemeriahan mulai terasa saat acara dimulai dengan sambutan oleh Kepala Sekolah, Syuhud Immawan.

Dalam sambutannya, Immawan menekankan pentingnya kedisiplinan dan solidaritas antar siswa sebagai fondasi utama keberhasilan pendidikan.

“Saling menghargai kapasitas siswa masing-masing dan punya empati terhadap siswa yang lain adalah kunci kesuksesan dalam belajar.” Terang Immawan.

Pentas seni menjadi puncak acara yang paling ditunggu-tunggu. Berbagai penampilan memukau disajikan oleh siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Benjeng, mulai dari Fashion show pakaian adat tradisional Indonesia, tari tradisional, menyanyi, sulap, pantomim hingga drama bertema komedi, dan banyak penampilan lainnya.

Salah satu penampilan yang paling mendapat tepuk tangan meriah adalah tarian tradisional dari daerah Bali yang dibawakan oleh kelompok dua yang menceritakan tentang keberagaman budaya Indonesia Timur.

Acara ini tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga wadah bagi siswa untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat mereka,” ujar Ulfi Febriana salah satu guru seni di sekolah.

“Kami sangat bangga dengan kreativitas dan kerja keras mereka dalam mempersiapkan pentas seni ini.”

Setelah pentas seni yang penuh warna dan semangat, acara dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen kedisiplinan dan anti perundungan oleh seluruh siswa baru.

Penandatanganan ini menjadi simbolik dari tekad mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai disiplin dan saling menghormati dalam lingkungan sekolah.

“Saya merasa bangga bisa menandatangani komitmen ini. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa tidak ada perundungan di sekolah kami,” ungkap Bayu Putra salah satu siswa baru. “Kami semua sepakat untuk saling menghormati dan mendukung satu sama lain.”

Authors

Hot this week

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...

Cici Claypot, Kuliner Unik Bandung Dengan Sensasi Rasa Yang Menggoda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Kota Kembang Bandung memang tidak pernah...

Topics

spot_img

Related Articles