Friday, November 22, 2024
31.7 C
Gresik

Muhammadiyah Antara Tambang Dan Sepakbola

Muhammadiyah selalu mengambil hal baru untuk bidang dakwahnya. sebelumnya Muhammadiyah memberanikan diri untuk masuk dibidang olahraga. Beberapa klub sepak bola dibiayai atau disponsori oleh kampus-kampus Muhammadiyah. Kini Muhammadiyah bermain dibidang tambang. Apa yang dicari Muhammadiyah ?

Sebut saja PS Sleman mendapat dukungan sponsor dari Universitas Aisyiyah, universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mensponsori Persebaya u-19 sementara itu Universitas Muhammadiyah Surabaya mensponsori Persebaya. Dan Universitas Muhammadiyah Malang mensponsori Arema.

Bahkan pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur memberanikan diri untuk membeli Semeru FC dan dijadikan menjadi PS HW Jawa Timur.

Jauh sebelumya, pada saat pembentukan Persatuan Satuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 Abdul Hamid bendahara pertama PSSI adalah salah seorang tokoh Muhammadiyah bersama Suratin.

Bagi sebagian orang, langkah Muhammadiyah dalam dakwah olahraga di bidang sepak bola sia-sia karena di dalamnya banyak permainan kotor, baik permainan score, jual beli pemain dan hal-hal kotor lainnya di dunia sepak bola.

Namun Muhammadiyah tetap masuk di lahan yang dianggap banyak orang lahan kotor tersebut.

Bagi Muhammadiyah dakwah adalah proses yang panjang, yang membutuhkan tenaga, pikiran serta waktu untuk mencapai kesuksesan. Muhammadiyah lebih mengutamakan prosesnya daripada hasil.

Muhammadiyah tidak hanya mendapatkan informasi, namun ingin masuk di dalamnya untuk mendalami masalah-masalah yang ada di persepakbolaan Indonesia dan berusaha untuk memperbaikinya. Apakah upaya Muhammadiyah tersebut berhasil ? Bagi Muhammadiyah “prosesnya belum selesai”.

Belum selesai dengan sepak bola, Muhammadiyah masuk dalam dunia tambang.

Berbekal peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2024 yang mengizinkan usaha pertambangan khusus untuk Ormas keagamaan, Muhammadiyah memasuki babak baru dalam dunia dakwah lingkungan. Sebelumnya Muhammadiyah banyak masuk dalam advokasi masyarakat terkait tambang, kini Muhammadiyah malah masuk dalam industri pertambangannya.

Awalnya kita melihat Muhammadiyah gamang untuk masuk dalam industri pertambangan tersebut. Pimpinan pusat Muhammadiyah dalam sikapnya tidak ingin disalahkan atas respon izin usaha pertambangan khusus tersebut.

Pimpinan pusat Muhammadiyah akhirnya menggelar acara konsolidasi nasional yang di dalamnya membahas tentang sikap-sikap Muhammadiyah dalam mensikapi perkembangan masalah politik, hukum maupun masalah lingkungan terkini.

Mereka yang hadir dalam konsolidasi nasional tersebut para pimpinan wilayah Muhammadiyah, organisasi otonom Muhammadiyah dan tentu saja pimpinan pusat Muhammadiyah.

Dalam konsolidasi nasional tersebut akhirnya Muhammadiyah mengambil keputusan final terkait tambang.

Muhammadiyah akhirnya menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pengelolaan tambang. Tentu keputusan ini mengandung dua unsur, baik di dalam pimpinan Muhammadiyah sendiri maupun warga Muhammadiyah. Ada yang menerima dan ada juga yang menolak, namun keputusan bagi Muhammadiyah adalah mengikat dan harus dilaksanakan di semua jajaran pimpinan .

Ada tawaran menarik dan komitmen dari Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah, setelah turut mengelola tambang harus aktif mendorong audit asuransi tambang untuk menjamin setiap bulan dibayarkan. Jika terjadi kerusakan lingkungan, biaya perbaikan diambil dari asuransi tersebut, sehingga tidak membiayai APBN.

Yang membedakan antara Muhammadiyah dengan Ormas lainnya terkait tambang adalah kesiapan sumber daya manusia di bidang tambang.

Tidak banyak orang tahu bahwa Muhammadiyah mempunyai ratusan sumber daya manusia di bidang tambang dari kampus-kampus Muhammadiyah.

Setidaknya ada empat kampus yang mempunyai program pendidikan teknik Pertambangan D3 hingga S1.

Sebut saja Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Muhammadiyah Mataram.

Ke empat kampus ini menjadi modal utama Muhammadiyah untuk mengelola tambang yang tidak dimiliki oleh Ormas lainnya, disamping modal finansial untuk operasionalnya.
Apakah dakwah ekologi Muhammadiyah akan berhasil dengan masuk dalam industry pertambangan tersebut. Pertanyaan ini siapapun belum bisa menjawabnya karena Muhammadiyah masih baru memulai, namun menilik gaya dakwah Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang selalu terdepan dan berkemajuan, proses untuk menjadikan industry pertambangan menjadi lebih baik adalah cita-cita. Bahwa saat ini industry pertambangan kerap melanggar aturan sehingga kerusakan lingkungan menjadi taruhannya, bahwa saat ini aktivitas tambang sering kali menyebabkan konflik dengan masyarakat lokal, dan Muhammadiyah kerap kali berada didepan untuk membela masyarakat Lokal, bahwa bisnis pertambangan adalah bisnis pat-gulipat menjadi pekerjaan berat yang harus dilakukan oleh Muhammadiyah.

Cibiran dalam lahan dakwah baru memang bukan hal baru bagi Muhammadiyah. Awal berdirinya saja yang mengusung medernitas pendidikan, Muhammadiyah dianggap kafir, namun akhirnya banyak pesantren kini malah melakukan duplikasi, Muhammadiyah dengan gaya inklusifnya menjaga keberagaman bangsa tanpa teriak NKRI Harga Mati dengan membuka pintu lebar akses pendidikan bagi warga bangsa yang non muslim untuk bisa bersekolah dan kuliah murah dan berkwalitas di Muhammadiyah, itupun dicibir banyak kelangan. Pelurusan arah kiblat juga ditentang hampir seratus tahun dan sekarang pemerintah melalui kementrian agama malah mengadopsinya, hingga penggunaan kalender Hijriyah Global tunggal yang dimulai pada tahun 1446 H juga dicibir banyak kalangan juga diyakini oleh Muhammadiyah bahwa proses dakwah bukan seperti membalik telapak tangan. Butuh waktu, tenaga dan uang untuk melihat hasilnya. Karakter warga Muhammadiyah yang terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru, tentu hal ini bukan hal mudah bagi Muhammadiyah untuk menjalaninya, karena dari dalam warga Muhammadiyah sendiri ada yang melakukan kritik keras dengan berbagai alasan juga meluncur di kanal-kanal media sosial dan Muhammadiyah menganggapnya sebagai hal yang wajar dalam bermuamalah. Waktulah yang akan membuktikan ijtihad Muhammadiyah ini. Wallahu A’lam Bishawab.

Penulis : Akhmad Sutikhon
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngawen Sidayu Gresik

Author

Hot this week

Edukasi dan Pemahaman Yang Baik Bahaya NAPZA Penting Untuk Generasi Muda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Prodi Bioteknologi UM Bandung bekerja sama...

Ketua PP Muhammadiyah: Media Muhammadiyah Harus Lebih Eksis dan Berkontribusi Nyata

Jakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan...

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

Topics

Edukasi dan Pemahaman Yang Baik Bahaya NAPZA Penting Untuk Generasi Muda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Prodi Bioteknologi UM Bandung bekerja sama...

Ketua PP Muhammadiyah: Media Muhammadiyah Harus Lebih Eksis dan Berkontribusi Nyata

Jakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan...

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...
spot_img

Related Articles