Thursday, November 21, 2024
30 C
Gresik

Alat Peraga Papan Nipa: Inovasi Mahasiswa KKN UMG di UPT SD 267 Randuboto Gresik

Girimu.com Semangat dan antusiasme mengisi ruang kelas dua di UPT SD Negeri 267 Gresik pada Rabu pagi, 28 Agustus 2024. Sejumlah mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika melaksanakan program kerja prodi yang dikemas dengan penuh inovasi. Dipimpin oleh Ketua KKN UMG kelompok satu Desa Randuboto, Sidayu, M. Zafin Asyraf, dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Diah Ratnasari,  mereka memperkenalkan alat peraga “Papan Nipa” (Nilai Tempat Bilangan) sebagai alat bantu belajar yang diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami konsep nilai tempat bilangan.

M. Zafin Asyraf, Ketua KKN, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini bagi Prodi Pendidikan Matematika. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama untuk kelas dua, karena alat peraga Papan Nipa dapat membantu siswa memahami konsep nilai tempat bilangan dengan lebih mudah,” ujarnya.

Pendapat tersebut sejalan dengan Kepala Sekolah SD Negeri 267 Gresik, Sukarti, yang menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa KKN dari Prodi Pendidikan Matematika sangat membantu proses belajar mengajar. “Dengan adanya alat peraga seperti alat peraga Papan Nipa, siswa kami, khususnya kelas dua, menjadi lebih mudah memahami pelajaran matematika,” katanya.

Saffanah Ziyan Salsabiela dan Enggar Ihzatul Mahfudah, Mahasiswa KKN dari Prodi Pendidikan Matematika UMG, menambahkan bahwa kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari seluruh warga sekolah. “Kami sangat senang melihat antusiasme yang luar biasa dari siswa dan guru di SD Negeri 267 Gresik,” kata mereka.

Guru kelas dua, Ayem Endah Sulistyawati, juga menyampaikan kebahagiaannya. “Saya sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKN, terutama karena mereka membawa alat peraga yang sangat membantu proses pembelajaran,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Winda, salah satu siswa kelas dua, turut menyampaikan pengalamannya. “Alat peraga Papan Nipa ini sangat membantu saya belajar nilai tempat bilangan. Sebelum ada papan ini, saya kesulitan memahaminya,” ujarnya dengan penuh semangat.

Antusiasme ini juga tercermin dari komentar salah satu siswa lainnya yang mengatakan, “Seru, Mbak! Papannya mempermudah kita belajar. Sebelum ada papan ini, sulit sekali memahami nilai tempat”, ujarnya. (Azhar)

Author

Hot this week

Topics

spot_img

Related Articles