Muhammadiyah Disaster management center (MDMC) memberikan pelayanan medis hingga malam hari dilokasi terisolir dan mengirim bantuan makanan siap saji dan kebutuhan sembako serta popok bayi dilokasi terisolir di desa Jugosari Kec Candipuro Lumajang. Ahad (05/12/2020).
Pengobatan kepada warga dan pengiriman logistik pada malam hari dilakukan karena beberapa desa didekat jembatan gantung kali legoyo mulai pagi hingga sore belum dijamah relawan.
Lokoasi menuju desa tersebut terbilang sulit, selain licin jalannya juga sempit.
MDMC mengirim logistik ke desa kamar kajang dan Kajar Kuning 20 dus air mineral, 205 nasi bungkus, serta baju layak pakai.
MDMC juga mengirim tenaga medis untuk terjun langsung dilokasi – lokasi terisolir.
Bahkan di sebrang kali legoyo, tim medis MDMC juga membuka layanan pada malam hari.
Dari beberapa warga yang memeriksakan diri ke posko darurat yang berada dirumah warga tersebut, tim medis dari MDMC banyak menemukan warga bergejala pusing dan diare.
Bahkan tim medis harus diantar sepeda motor untuk memeriksa anak yang mengalami kejang diloaksi yang tidak bisa dilalui kendaraan roda 4.
Mutmainnah, warga jugosari mengaku mulai hari Sabtu, (4/12/2021) kepalanya pusing.
“Saya pusing-pusing pak, mulai kemarin” kata Mutmainnah.
Setelah diperiksa tim medis dari MDMC, Mutmainnah dinyatakan sehat dan tekanan darahnya normal, dan diduga karena banyak menghirup bau belerang akibat erupsi Semeru.
Koordinator medis dari RS Aisyiyah Probolinggo dr Benny mengaku senang bisa berbagi dengan warga yang terdampak erupsi gunung Semeru.
“Walau medannya berat, tapi kita senang karena bisa membantu warga” ujar Benny.
Sementara itu hingga saat ini korban meninggal dunia 14 orang, luka ringan 100 jiwa, luka berat 69 jiwa. (Tik)