SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik punya cara unik menanamkan kepedulian sosial kepada siswanya. Melalui Germas (Gerakan Menata Sandal), sejumlah siswa bertugas menata sandal jamaah setiap kali memasuki masjid untuk salat berjamaah.
Salah satunya dilakukan oleh Nazhirul Abiyi, siswa kelas VIII. Dengan mengenakan rompi kuning sebagai tanda petugas, ia sigap menyusun sandal jamaah di depan Masjid At-Taqwa Perguruan Muhammadiyah, Jalan KH Kholil No 90 Gresik, Kamis (11/9/2025).
“Saya yakin ini cara cepat dapat pahala. Sekaligus belajar keindahan, kebersihan, dan menjaga barang milik orang lain,” kata Abiyi kepada kontributor usai bertugas.
Penanggung jawab Ismuba, Rosyidul Arifibillah, menegaskan Germas sarat dengan pendidikan akhlak. “Menata sandal mengajarkan rasa hormat, sopan santun, kesederhanaan, adab kepada guru, hingga empati. Nilai-nilai ini penting untuk kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Rosyid menambahkan, tradisi menata sandal memiliki jejak teladan di masa Rasulullah. Seorang bocah bernama Salman rutin membalik dan merapikan sandal Rasulullah hingga akhirnya mendapat doa khusus agar menjadi orang alim.
“Harapan kami, lulusan Spemutu mampu mengamalkan nilai karakter yang dipelajari di sekolah sehingga bisa menjadi pribadi berakhlak mulia,” tutupnya.
Budaya Germas ini menjadi praktik nyata pembelajaran karakter. Bukan sekadar teori di kelas, tetapi kebiasaan yang langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. (*)