Penari Spemutu Gresik Curi Perhatian di Musda DKG

banner 468x60

Siswa-siswi berbakat dari ekstrakurikuler seni tari SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik sukses mencuri perhatian dalam gelaran Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI Dewan Kebudayaan Gresik (DKG). Acara berlangsung meriah pada Sabtu, 8 November 2025, di Aula Putri Mijil, Jalan Pahlawan Gresik.

Dengan balutan busana tradisional putih-biru dan gerakan yang luwes, tim tari Spemutu yang beranggotakan Carissa Safira Nur Ashar, Annisa Hanif Safira, Ranyacitya Syakura, dan Sherly Anna Azzahra menampilkan koreografi yang mengangkat kearifan lokal Gresik. Tarian tersebut bukan sekadar hiburan, tetapi juga media dakwah dan ekspresi budaya daerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pelajar juga bisa ikut melestarikan budaya daerah melalui seni tari,” ujar salah satu penari, Carissa Safira Nur Ashar, usai tampil.

Penampilan para penari muda Spemutu menjadi pembuka sekaligus selingan dalam agenda Musda yang dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir, dan Kepala Dinas Parekrafbudpora Saifudin Ghozali. Hadir pula Kepala Bidang Kebudayaan Mudi Rahayu serta budayawan senior Gresik seperti Kris Adji AW, Nur Faqih, dan Budi Palopo.

Kehadiran tim tari Spemutu menjadi oase segar di tengah suasana Musda yang sarat diskusi strategis. Mereka tidak hanya tampil sebagai pengisi acara, tetapi juga duta muda yang membawa semangat pelestarian budaya dari sekolah.

Musda VI Dewan Kebudayaan Gresik sendiri membahas pemilihan kepengurusan baru, evaluasi program kerja, dan perumusan strategi kebudayaan daerah ke depan. Diharapkan, hasil Musda ini melahirkan terobosan baru dalam upaya pelestarian serta pengembangan kebudayaan Gresik.

Penampilan Spemutu di ajang ini menambah daftar panjang kontribusi sekolah tersebut dalam bidang seni dan budaya, sekaligus menegaskan peran pendidikan Muhammadiyah dalam menjaga nilai-nilai luhur daerah dan dakwah Islam yang berkemajuan.

Author