Seni Panembromo di Kongres Tahunan I dan Perhatian Muhammadiyah Terhadap Budaya

MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL—Berdakwah bagi umat Islam merupakan suatu kewajiban, sesuai dengan kemampuan dan metode masing-masing, termasuk seni dan budaya. Perintah dakwah diantaranya disebutkan dalam An Nahl ayat 125, didalamnya disebutkan bahwa dakwah bisa melalui hikmah, pengajaran yang baik, dan beradu argumentasi dengan cara yang baik.

Menurut Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Sukriyanto AR, dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak anti budaya. Muhammadiyah meyakini bahwa budaya merupakan wadah atau metode dakwah efektif yang bisa digunakan untuk menyampaikan keluhuran ajaran Agama Islam.

Hal itu dibuktikan ketika Kongres Tahunan I pada 1913, ketika masa kepemimpinan Kiai Haji Ahmad Dahlan, Muhammadiyah menampilkan seni Panembromo atau tembang jawa yang dilakukan bersama-sama. Namun demikian Sukri menyayangkan bahwa, saat ini banyak dari Warga Muhammadiyah tidak mengetahui fakta sejarah tersebut.

“Jadi sebenarnya di tengah perjalanan itu banyak ditinggalkan karena tidak mengerti sejarah. Tapi kalau mengerti sejarah, sebenarnya Panembromo ini pertama kali ditampilkan pada 1913 ketika Kongres Tahunan I,” ucap Syukri pada (29/5) di acara Pagelaran Wayang Kulit yang diadakan oleh SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

Syukri berharap, kebudayaan akan menjadi satu pilar dalam dakwah Muhammadiyah. Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan Indonesia menjadi negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam merupakan keberhasilan para wali dahulu yang berdakwah melalui budaya.

Putra Ketua Umum PP Muhammadiyah terlama, AR fachruddin ini menjelaskan bahwa, dakwah melalui budaya menurutnya harus dinamis, oleh karena itu selain menggunakan seni budaya yang sudah ada untuk berdakwah, LSBO PP Muhammadiyah juga merambah film sebagai metode dakwah pada masa kekinian. “Alhamdulillah sampai dengan saat ini kita telah sampai membuat lima film”. Ucapnya.

Perhatian Muhammadiyah terhadap seni dan budaya lokal tersebut diapresiasi oleh Bupati Bantul, Abdul halim Muslih. Dalam sambutan di acara yang sama tersebut, menurut Abdul Halim, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam besar yang berkontribusi nyata untuk kemajuan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, sosial, termasuk seni dan budaya.

“Muhammadiyah terus melakukan gerakan dalam pelayanan umat, ribuan anak-anak dan masyarakat Bantul yang bisa mendapatkan ilmu, mendapatkan layanan kesehatan, dan santunan, sehingga warga Bantul bisa menerima manfaat yang begitu besar,” ungkapnya.