Girimu.com- Apa jadinya bila bekerja saat perut keroncongan, jelas mengganggu konsentrasi maka dari itu makan adalah solusi. Dan menu yang ditunggu-tunggu panitia saat mengelola hewan kurban adalah asem-asem balungan.
Seksi konsumsi sangat penting sekali kehadirannya dalam sebuah kepanitiaan kegiatan, berhasil atau tidak nya kegiatan sangat bergantung kepiawaian anggota konsumsi dalam mengolah logistik yang dianggarkan.
Begitupun juga yang terjadi pada kegiatan pemotongan hewan kurban yang di adakan oleh SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik.
Dapur dadakan yang di siapkan oleh tim konsumsi yang beranggotakan Anita Erliansah, Sri Winarni Wahyuni, Nur Hidayah dan beberapa siswa Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting Spemutu dengan sigap mengolah daging kurban yang sudah di sisihkan oleh panitia kegiatan.
Dari total sekitar 380 Kg daging yang terkumpul dari 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing hasil pengumpulan kurban melalui progam Spemutu berqurban, panitia menyisihkan sekitar 10Kg daging yang di olah menjadi konsumsi bagi 40 orang guru dan siswa yang melakukan pemotongan kurban di lapangan Spemutu Selasa (18/6/2024).
Dua panci besar berisi potongan daging dan tulang sapi sudah berada di atas kompor gas dengan api sedang. Kepada kontributor Bu Anita sapaan akrabnya memasukkan bumbu dapur yang sudah di olah sehari sebelumnya
“Panci yang ini untuk asem asem daging menu favorit dan andalan tim konsumsi sedangkan panci satu nya untuk gule,” terangnya sambil menunjuk ke arah panci
“Yang di sana sekitar 200 tusuk sate sedang dibakar oleh pak Taufiq (Taufiqur Rahman),” imbuhnya.
“Untuk yang es sinom juga sedang di racik oleh ibu ibu yang lain,”tambahnya.
“Tim konsumsi sengaja menyiapkan lebih awal karena biasa nya bapak, ibu guru serta anak anak ketika kegiatan jika lapar langsung dapat menyantapnya. Meskipun nantinya akan sama sama makan siang setelah melakukan kegiatan pemotongan hewan kurban,” tutup guru bahasa Indonesia tersebut.
Reyhan Maulana siswa kelas VIII yang tergabung dalam kepanitiaan kegiatan kepada kontributor girimu.com menjelaskan, setelah membagikan daging hewan kurban kepada warga sekitar sekolah, ia merasa lapar dan haus.
“Tidak terasa, ternyata setelah membagi daging kurban kepada warga sekitar sekolah, rasa lapar dan haus membuat perut saya berbunyi, sehingga langsung kami bergegas kembali ke sekolah dan sampainya di sana kami di arahkan untuk makan siang.”
“Alhamdulillah menu nya enak enak, tadi saya ambil agak banyak asem asem daging nya karena saya pertama kali makan. Rasa nya enak beda dengan rawon dan gule yang biasa saya makan. Teman teman yang lain pun ketika saya lihat juga ambil asem asem daging nya,” tutupnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Zam Zam Fatoni,
“Favorit saya asem asem balungan buatan Bu Anita, rasanya maknyus dan beda dengan masakan di warung makan biasa saya makan,” ungkapnya
“Tadi setelah memotong tulang dan daging sapi menjadi kecil kecil ditambah menguliti kambing membuat perut saya lapar, alhamdulillah asem asem daging ini jadi pemadam kelaparan kami bapak ibu serta anak anak setelah beraktivitas tadi,” tutup guru IPS tersebut. (Ben/tik)