Dalam ‘Haflah Takhrij’, Spemutu Berikan Penghargaan kepada Santri Spesial

banner 468x60

GIRIMU.COMHaflah Takhrij Santri Program Takhassus dan Qiroah Dasar yang digelar di aula Al Qolam SMP Muhammadiyah 1 Gresik (Spemutu), Kamis (19/6/2025) menjadi momen penuh makna. Selain diisi dengan prosesi wisuda bagi 29 santri, acara ini juga memberikan penghargaan spesial kepada empat santri terpilih yang menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pembelajaran Al Quran.

Para santri yang diwisuda didampingi langsung oleh para orang tua mereka, menyaksikan buah dari perjuangan panjang yang mereka tempuh dalam membaca dan menghafal Al Quran selama satu tahun. Sorot mata haru dan bangga pun nampak dari para wali santri, guru, dan seluruh undangan.

Rosyidul Arifibillah, Ketua Pelaksana, mengungkapkan, penghargaan ini diberikan bukan hanya berdasarkan hasil hafalan semata, tetapi juga ketekunan, adab, dan semangat dalam menjaga komitmen belajar.

“Penghargaan ini adalah bentuk penghormatan bagi perjuangan mereka. Kami tahu, menjadi santri Al Quran itu bukan perkara ringan. Ada rasa lelah, tantangan waktu, bahkan kesulitan pribadi yang kadang tidak nampak. Tapi mereka bertahan. Mereka tetap datang, mengulang hafalan, membaca dengan sabar. Dan, itu yang kami hargai,” ujarnya.

Berikut nama-nama penerima penghargaan spesial Haflah Takhrij 2025:

* Santriwan dengan Hafalan Terbanyak (3 juz): Muhammad Hilmi, santri Takhassus dengan hafalan terbanyak selama program berlangsung. Konsistensi dan semangat belajarnya menjadi inspirasi bagi teman-teman seangkatannya.

* Santriwati dengan Hafalan Terbanyak (3 juz): Aliftiya Indah Purbasari, santriwati berprestasi yang membuktikan, bahwa ketekunan dan kesabaran membuahkan hafalan yang kuat dan mendalam.

* Santri Istimewa Program Qiroah Dasar: Hafidz Hadzimul Fikry, santri inklusi yang berhasil menamatkan bacaan Iqro dengan capaian terbaik dan menunjukkan semangat tinggi dalam memperbaiki bacaan dari dasar.

* Santri Takhassus Teristiqomah: Keysha Ramadhani Azzara Putri, santriwati yang secara konsisten menunjukkan kedisiplinan, semangat hadir, menjaga adab, dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan belajar.

Rosyidul Arifibillan kembali menekankan, bahwa dalam pendidikan Al Quran, istiqamah adalah nilai utama yang patut dijaga.

“Kami tidak mencari siapa yang tercepat atau paling sempurna. Kami mencari siapa yang bersungguh-sungguh, yang istiqamah, yang menjaga niat dan terus berjuang meskipun tidak mudah. Itulah yang kami temukan dalam diri para penerima penghargaan ini. Semoga ini menjadi awal, bukan akhir, dari perjalanan Qurani mereka,” tuturnya.

Salah satu penerima penghargaan, Keysha Ramadhani Azzara Putri, santri teristiqamah, menyampaikan kesan mendalam atas penghargaan yang ia terima.

“Saya tidak menyangka akan mendapat penghargaan ini. Yang saya lakukan hanya mencoba hadir terus, mengulang hafalan, dan tidak putus asa. Saya belajar bahwa Al Quran harus didekati dengan hati yang sabar. Semoga saya bisa menjaga semangat ini sampai kapan pun,” ujar Keysha dengan mata berbinar.

Acara ditutup dengan doa bersama. Momen ini menjadi bukti, bahwa Spemutu tidak hanya mendidik kecerdasan akademik, tapi juga menanamkan kecintaan yang dalam terhadap Al Quran sebagai fondasi hidup.

Kontributor: Beny Syah, SMP Muhammadiyah 1 Gresik

Author