Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Pantenan, yang berada di bawah naungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Ranting Pantenan, resmi membuka Dauroh Tahfidz Al-Qur’an ke-2 pada Senin (27/1/2025). Kegiatan ini berlangsung di Mushola Perguruan Muhammadiyah 7 Pantenan, Panceng, Gresik.
Acara pembukaan dihadiri oleh Majelis Dikdasmen Perguruan Muhammadiyah Pantenan, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Pantenan, Kepala Desa Pantenan beserta perangkatnya, wali santri, serta para santriwan dan santriwati yang mengikuti program tersebut.
Dauroh ini merupakan program intensif di mana para santri fokus menghafal Al-Qur’an selama satu bulan penuh. Dalam kesempatan ini, Abdul Malik, Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF Pantenan, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme para santri.
> “Kami sangat bangga melihat semangat para santri. Bahkan di luar jam halaqah, mereka tetap membuka mushaf dan terus murajaah hafalan mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul Malik juga menyoroti perkembangan signifikan yang terlihat di antara para santri selama program ini berlangsung.
> “Alhamdulillah, santri Ponpes Ahlul Qur’an semakin luas ilmunya, semakin baik adab dan akhlaknya. Kami melihat ada perbedaan yang jelas antara anak-anak yang bermukim di pondok dengan yang tidak,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka, bukan hanya menyerahkan sepenuhnya kepada para ustadz dan ustadzah.
Target Hafalan dan Lokasi Dauroh
Dauroh Tahfidz ke-2 ini berlangsung dari 27 Januari hingga 27 Februari 2025. Para santri putra ditempatkan di Masjid At-Taqwa Pantenan, sementara santri putri mengikuti kegiatan di Asrama Putri Pondok Pesantren Ahlul Qur’an.
Dalam program ini, santri yang sebelumnya telah mengikuti Dauroh pertama dan telah hafal 5 juz ditargetkan untuk mencapai 10 juz. Sementara itu, santri baru yang pertama kali mengikuti dauroh ini diharapkan bisa menghafal minimal 5 juz.
Kepala Desa Pantenan, Muhammad Ilmin, turut memberikan apresiasi terhadap dedikasi para ustadz dan ustadzah dalam membimbing para santri.
> “Kami atas nama perangkat desa mengucapkan terima kasih kepada Ponpes Ahlul Qur’an atas kerja kerasnya dalam mencetak para penghafal Al-Qur’an. Ini adalah kontribusi besar bagi generasi yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Muhammad Ain, perwakilan dari wali santri, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pengajar yang telah membimbing putra-putrinya dalam menghafal Al-Qur’an. Ia juga berbagi tips dalam membesarkan anak yang sholeh dan sholihah.
> “Jika ingin memiliki anak yang sholeh dan sholihah, berilah mereka nama yang baik, didik mereka dengan akhlak yang luhur, dan tanamkan Al-Qur’an dalam kehidupan mereka,” tuturnya.
Dauroh Sebagai Media Penguatan Karakter Santri
Program dauroh ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hafalan Al-Qur’an, tetapi juga sebagai ajang pembelajaran karakter, kedisiplinan, serta pembiasaan ibadah bagi para santri. Dengan adanya program ini, diharapkan para santri tidak hanya memiliki hafalan yang kuat, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
Dengan dukungan penuh dari pihak pondok, guru, orang tua, serta masyarakat, Dauroh Tahfidz ke-2 ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak penghafal Al-Qur’an yang memiliki pemahaman agama yang baik dan berkontribusi bagi umat.
Kontributor: M Daus Kholis