Di SD Almadany, Kasi Pemerintahan Kecamatan Kebomas Jadi Pembina Upacara Hari Pahlawan

GIRIMU.COM — SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas, Gresik mendapatkan kunjungan tamu istimewa, Senin (10/12/2025). Tamu itu tak lain adalah Kasi Pemerintahan Kecamatan Kebomas, Subatriyah, SH, MKn, yang hadir mewakili Camat Kebomas, Tri Joko Efendi, SH.

Subatriyah datang ke SD alam ini untuk menjadi Pembina Upacara pada momen pringatan Hari Pahlawan tahun 2025. Tutut hadir juga, di antaranya, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang Muntholip dan Ketua Bagian Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal PRM Kedanyang, Supriyono Imam Sampurno, MSi, juga Penasihat Dikdasmen dan PNF PRM Kedanyang Hilmi Aziz, MPdI.

Dalam amanah upacara hari pahlawan itu, Subatriyah yang kelahiran 1972 itu membacakan sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf. Dalam upacara memperingati Hari Pahlawan tahun 2025, bertempat di lapangan gedung Banun Mansyurvyang bertemakan “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” itu diikuti seluruh siswa kelas I – VI yang berpakaian dengan tema kepahlawanan.

Dalam amanat Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf yang dibacakannya, ia mendorong generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus atau bekerja, bergerak, dan berdampak. Ia juga mengingatkan, bahwa perjuangan masa kini tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, pengabdian, serta memastikan tidak ada satupun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

“Perjuangan saat ini berbeda dengan masa lalu, namun semangatnya tetap sama, membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan,” ujar Mensos Gus Ipul.

Ia juga juga menekankan tiga hal penting yang diteladani dari para pahlawan, yakni, pertama kesabaran. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, kendati kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan. Kedua, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.

“Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian,” tuturnya.

Ketiga, pandangan jauh ke depan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai.Semangat perjuangan ini, tambah Mensos, kini dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

“Kini giliran kita agar menjaga api perjuangan agar tidak padam dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” tandasnya. (*)

Kontributor: Mahfudz Efendi

Author