Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas. Bimtek untuk Regional V kali ini digelar di Hotel Horison Gresik, Sabtu-Minggu (27-28/8) yang diikuti 70 peserta dari delapan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yakni Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Gresik sendiri sebagai tuan rumah.
“Ada dua hal yang kami fokuskan dalam Bimtek kali ini, yakni dakwah di dunia maya lewat agenda-agenda virtual dan dakwah di dunia nyata,” ujar Muhammad Arifin, Ketua LDK PWM Jatim. Digitalisasi dakwah menurutnya penting dilakukan mengingat sasaran dakwah era sekarang lebih mudah dijangkau menggunakan teknologi informasi. “Kalau tidak meningkatkan kapasitas di dunia maya, selain kurang menarik, kita akan terus ketinggalan dalam memberikan informasi kepada sasaran dakwah kita,” tegasnya.
Meski begitu, kemampuan dai dalam mengakrabi masalah-masalah di dunia nyata juga tidak boleh dikesampingkan. Perlu juga dirumuskan mekanisme dakwah yang pas dengan sasaran atau audiens. Masalah yang ia maksudnya adalah yang bersifat spesifik dan belum banyak “tersentuh” oleh para pendakwah konvensional.
“Kalau di Muhammadiyah, bidang garap LDK tentu bukan jamaah di masjid atau di AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) yang selama ini digarap oleh Majelis Tabligh. Yang kami garap di luar itu, misalnya anak-anak jalanan, komunitas anak-anak punk, korban narkoba, juga bekas narapidana, khususnya di kalangan anak muda,” ujarnya. Hal inilah yang membuat tantangan dakwah komunitas khususnya kepada kelompok marginal lebih berat daripada dakwah di atas mimbar.
Mahfudz Asyrofi, wakil ketua PDM Gresik menyambut gembira kepercayaan LDK Jatim menunjuk Gresik sebagai tuan rumah kegiatan Bimtek ini. “Terima kasih juga untuk LDK Jatim yang terus memberi bimbingan dan semangat kepada LDK PDM Gresik,” ujar guru di SMP Muhammadiyah 1 Gresik tersebut. Ia berharap pelaksanaan Bimtek ini memberi wawasan dan keterampilan baru kepada para kader dai agar mampu meningkatkan penetrasi dakwah Muhammadiyah kepada umat yang relatif belum dijangkau selama ini.
Dakwah Komunitas ini merupakan hasil keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 di Makassar. Dakwah Komunitas adalah sebuah konsep dan strategi dakwah yang disusun sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan komunitas yang menjadi objek dakwahnya dan memiliki karakteristik khusus sesuai karakter komunitas yang disasar.[]