Dua Guru dan Empat Siswa Muhammadiyah Gresik Raih Prestasi Nasional di KSNR 7 dan OGS 5

GIRIMU.COM – Pagi itu, Ahad (19/10/25), jarum jam baru menunjukkan pukul 05.00 WIB ketika saya bersama rombongan guru dan murid dari sekolah-sekolah Muhammadiyah Kabupaten Gresik dan beberapa sekolah lain bersiap meninggalkan Hotel Yellow, Jakarta Pusat. Udara masih terasa dingin. Jalanan ibu kota juga belum ramai, tetapi semangat mereka sudah menyala.

Tujuan kami adalah Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Tangerang untuk mengikuti babak final Kompetisi Sains Nalaria Realistik ke-7 (KSNR 7) dan Olimpiade Guru Sains ke-5 (OGS 5) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM).

Saya bisa melihat wajah-wajah penuh harap di antara para peserta. Tidak mudah untuk bisa di titik ini sebagai finalis even kompetisi ini. Mereka telah melewati berbagai tahapan seleksi hingga menjadi bagian dari 1.871 finalis dari total 42.714 peserta se-Indonesia.

Direktur KPM Ridwan Hasan Saputra dalam sambutannya secara daring menyampaikan, tujuan kegiatan diselenggarakan event sekaligus berpesan yang menenangkan sekaligus menginspirasi.

“Bagi anak-anak dan para guru yang juara, tolong jangan sombong. Banyak bersyukur kepada Allah SWT. Untuk yang belum meraih medali, tetap bersabar. Ini adalah bagian dari proses perjuangan,” ucapnya memotivasi.

Kalimat itu terasa menyejukkan. Saya melihat beberapa guru dan siswa mengangguk pelan, seolah mengamini, bahwa perjuangan di dunia pendidikan memang bukan tentang siapa yang tercepat, tapi siapa yang tetap bertahan dan terus belajar.

Hasil yang Membanggakan

Ketika pengumuman juara dibacakan, sorak bahagia pun pecah. Enam perwakilan Muhammadiyah Gresik berhasil menorehkan prestasi di ajang nasional ini. Dua guru dan empat siswa pulang dengan medali, sebuah kebanggaan yang tak bisa disembunyikan dari wajah mereka.

Pemenang Kategori OGS 5:
1. Wardatul Khumairok – SD Muhammadiyah Manyar, Medali Emas dan Nilai Terbaik OGS SD

2. Dyah Novira Dwi Jayanti – SD Muhammadiyah Manyar, Medali Perunggu

Pemenang Kategori KSNR 7:
1. Arsa Bara Alvarendra – SD Muhammadiyah Manyar (Kelas 4), Medali Emas

2. Luigi Kautsarrazky – SD Muhammadiyah 1 GKB (Kelas 3), Medali Perak

3. Raquella Kanza Ramadhani – SMP Muhammadiyah 12 GKB (Kelas 7), Medali Perak

4. Arvansyah Ramadanish Aljauhari – SD Almadany (Kelas 5), Medali Perunggu

Saya menyaksikan sendiri bagaimana para peserta menahan haru saat nama mereka disebut. Ada yang meneteskan air mata, ada pula yang memeluk orang tua dan guru pembimbingnya erat. Ada ibu dari ananda Arsa Bara Alvarendra melakukan sujud syukur saat nama anaknya dibacakan sebagai peraih medali emas.
Momen itu begitu hangat dan berkesan—sebuah gambaran betapa besar perjuangan di balik medali yang mereka raih.

Kisah di Balik Medali Emas

Wardatul Khumairok, guru SD Muhammadiyah Manyar peraih medali emas sekaligus nilai terbaik OGS 5 kategori SD dengan penuh syukur menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian yang baru saja diraihnya.

Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas amanah dan kesempatan ini. Menjadi juara bukan karena kemampuan saya sendiri, tapi karena doa dan dukungan banyak pihak. Terima kasih kepada SD Muhammadiyah Manyar yang selalu mendorong guru-gurunya untuk terus belajar dan berkembang,” ungkapnya penuh haru.

Ustadzah Wanda, begitu ia akrab disapa, juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik atas pelatihan dan pembinaan yang diberikan bagi guru-guru Muhammadiyah dalam menghadapi soal-soal nalaria. “Prestasi ini saya jadikan motivasi untuk terus berproses, berinovasi, dan berbagi manfaat,” ucapnya dengan senyum tulus.

Sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik, saya merasa sangat bangga dan bersyukur bisa menyaksikan langsung perjuangan dan hasil luar biasa ini. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru dan siswa yang telah membawa nama baik sekolah-sekolah Muhammadiyah Gresik di kancah nasional. Setiap medali yang diraih bukan sekadar simbol kemenangan, tetapi juga hasil dari budaya belajar yang terus tumbuh di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Semangat pantang menyerah, kolaborasi antara guru dan siswa, serta dukungan sekolah dan orang tua adalah kunci utama keberhasilan ini.

Saya percaya, capaian ini akan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya di Gresik untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran sains dan inovasi pendidikan.
Insya Allah, dari Gresik akan lahir lebih banyak lagi guru dan siswa yang berprestasi, berkarakter, dan membawa semangat berkemajuan bagi bangsa. (*)

Penulis: M. Fadloli Aziz, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik

Author