GIRIMU.COM — Di penghujung tahun 2025, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Dukun, Gresik, kembali melaksanakan agenda turun ke bawah (turba) yang bertempat di desa paling Selatan di wilayah kecamatan Dukun, yakni Desa Padangbandung, Jumat (12/12/2025).
Dengan fokus materi kesehatan mental perempuan, Intan Dina Fitri, MPd, Ketua PCNA Dukun, mengungkapkan harapannya akan kesuksesan agenda kali ini.
“Jadi, Yund kembali kita diberi kesempatan untuk bertemu lagi dengan materi yang luar biasa keren. Saya sangat berharap kita semua, termasuk saya, mendapatkan pencerahan sebagai seorang perempuan. Apalagi kita yang sudah jadi ibu-ibu, penting sekali bagi kita buat memahami emosi diri,” ungkap Intan.
Selain itu, materi yang disampaikan terkait bagaimana cara bersikap, bertutur kata, maupun mengambil tindakan ke depannya. Buat Yunda-Yunda yang belum menikah pun, materinya bisa jadi bekal di masa yang akan datang.
“Semoga turba kali ini lancar dan apa yang disampaikan oleh pemateri hebat kita hari ini dapat diterima dengan baik,” tambah Intan.
Sebagai seorang konselor sekolah yang telah menulis beberapa buku, Faidatur Robi’ah, SPd, pemateri pada agenda turba kali ini mengawali dengan permainan kertas emosi. Ia membagikan kertas putih kosong kepada setiap peserta dan meminta mereka memejamkan mata. Faidatur kemudian menceritakan sebuah kisah yang relate dengan kehidupan sehari-hari para ibu. Luapan emosi terpancar dari wajah-wajah wanita hebat di aula TPA Al-Islahiyah, Dusun Bandungbaru, Desa Padangbandung, Kecamatan Dukun ini.
“Sekarang Yunda-Yunda bisa buka matanya. Bagaimana perasaannya? Apakah lega?,” tanya Faidatur.
“Apa yang Yunda sekalian rasakan barusan adalah salah satu bentuk emosi yang tersalurkan lewat secarik kertas yang saya bagikan tadi,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, bahwa di rumah seorang wanita akan menjadi seorang ibu. Ia mengibaratkan ibu itu seperti akarnya pohon. Jika akarnya mati, maka pohon pun tidak bisa tumbuh. Jadi, dalam sebuah rumah, lanjutnya, peran ibu sangatlah penting untuk membentuk emosi anak.
Ia menyimpulkan, mental seorang ibu atau wanita akan stabil dan sehat jika orang-orang di sekitar memberikan dukungan di saat masa-masa sulit. Keberadaan suami atau pasangan yang suportif menjadi salah satu kunci penting kestabilan emosi seorang perempuan.
Stabilnya emosi perempuan, menurutnya, akan berdampak pada tumbuh-kembang seorang anak. Oleh karena itu, menjaga mental agar senantiasa stabil menjadi hal wajib bagi perempuan. Dengan mempelajarinya, perempuan akan menemukan cara yang efektif untuk dirinya supaya dapat menjadi sosok ibu yang baik dalam mendampingi dan menuntun perkembangan emosional anak.
Penggalangan Dana
Setelah penyampaian materi berakhir, seluruh ranting yang hadir memberikan donasi untuk disalurkan kepada para korban banjir bandang di Sumatera, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Intan Dina menyampaikan rasa bangganya terhadap ranting-ranting yang ada di Kecamatan Dukun atas kepeduliannya yang tinggi.
“Yunda, saya mewaliki PCNA Dukun sangat berterima kasih atas donasi yang sudah Yunda-Yunda berikan. Donasi ini akan kami setorkan ke Kantor Layanan Lazizsmu (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) Dukun. Gerakan NA Dukun Peduli Sesama yang kita laksanakan ini merupakan bentuk kasih sayang kepada saudara-saudara kita yang mengalami ujian. Semoga segala hal baik yang kita lakukan dapat membahagiakan mereka,” tandasnya.
Kegiatan berakhir dengan pengumuman nomimal yang terkumpul, yakni sebesar Rp 3.200.000. Hasil tersebut langsung disetorkan ke Kantor Layanan Lazismu Dukun. PCNA Dukun yakin, bahwa kebaikan sekecil apa pun akan berdampak besar bagi orang lain, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan penuh ketulusan. (*)
Kontributor: Nur Halisa







