Gerakaan Imunisasi dan Stunting Aceh, Jangan Cuma Pecitraan

 

Banda Aceh, InfoMu.co – Meski program GISA (gerakan imunisasi dan stunting Aceh) ikut di launching oleh Gubernur Aceh baru-baru ini, diharapkan program itu tidak hanya untuk pecitraan. Kalau hanya untuk pecitraan sebaiknya gubernur mengevaluasi dan bila perlu menghentikannya.

Penegasan itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr. Nasrul Zaman kepada jurnalis infoMu di Banda Aceh terkait peluncuran program GISA ( Gerakan Imuninasi dan Stunting Aceh) belum lama ini.

Beberapa hal ditegaskan, Nasrul Zaman, berkaca pada program penanganan covid 19 yang lalu, pemerintah Aceh melalui Sekda Aceh juga  terkesan sarat pecitraan,  seolah-olah telah bekerja namun hanya berupa festivalisasi covid 19 melalui seluruh birokrasi Aceh terjun ke gampong-gampong.

Kata Nasrul, pada GISA ini juga dicoba kembali dengan hal yang sama yaitu menerjunkan ASN setiap dinas ke seluruh gampong-gampong di Aceh dengan modal spanduk, selebaran dan hanya untuk berfoto ria tanpa ada muatan capacity building dan sharing knowledge yang mendorong keberlanjutan program imunisasi dan pencegahan stunting.

Nasrul Zaman menyebut, pemerintah Aceh kurang memahami Program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) yang diluncurkan Presiden yang mendorong adanya keterlibatan pihak lain untuk memperkuat program penurunan stunting, baik keterlibatan dana, kelembagaan maupun pengelolaan program. Pada praktiknya, Sekda malah hanya memberi tanggung jawab per-daerah kepada eselon III se-Aceh untuk berkunjung tanpa pembekalan materi dan program yang jelas dan terukur. Eselon III pada akhirnya harus memaksa anggaran (SPPD, proyek) pada daerah lain dipindah ke daerah tanggung jawabnya tanpa regulasi yang benar dan pasti akan melanggar aturan.

Imunisasi dan stunting seperti amanah presiden merupakan dampak dari suatu kondisi sehingga penanganan nya tidak bisa dilakukan secara one-shoot tetapi harus melalui proses yang membutuhkan kemampuan warga itu sendiri untuk penanganannya.

Imunisasi tidak akan meningkat dan stunting tidak akan turun dengan kegiatan pemasangan spanduk dan sticker pada mobil yang hanya menghabiskan biaya sia-sia, kritik Nasrul pedas.

Berdasakan informasi yang ada diketahui bahwa Program GISA tidak didukung oleh argumentasi ilmiah dan literatur yang kuat dan baik sehingga alangkah baiknya jika Gubernur segera memerintahkan kepada Sekda Aceh untuk menghentikan jalan-jalan ke daerah dan memotong anggaran SPPD perjalanan dinas tersebut dan dialihkan untuk program penanganan stunting yang menjadi prioritas dan janji Pj Gubernur dengan model dan mekanisme BAAS yang benar. (***)

sumber berita dari infomu.co

Author