Haflatul Takharruj MII Camplong Angkat Tema Gen Z Qur’ani di Era AI

Berita Sekolah49 Dilihat

Ma’had Al Ittihad Al Islami (MII) atau Pondok Pesantren Al Ittihad Al Islami Camplong, Sampang, Madura akan menggelar acara perpisahan santri kelas 6 atau Haflatul Takharruj, Sabtu malam (31/5/2025) di halaman pondok putra.

Acara ini menjadi momen tahunan yang paling ditunggu oleh para santri dan keluarga. Lebih dari seribu orang diperkirakan hadir, termasuk wali santri, alumni, serta tokoh masyarakat dari berbagai daerah di tanah air.

Santri yang diwisuda tahun ini telah menempuh pendidikan selama enam tahun. Haflatul Takharruj tak hanya menjadi ajang pelepasan, namun juga menjadi wadah silaturahmi dan refleksi peran pondok pesantren dalam membentuk generasi penerus bangsa.

Salah satu pengajar di MII Camplong, Muhammad Haribudin, mengungkapkan bahwa acara tahun ini mengangkat tema “Gen Z Qur’ani di Era AI: Antara Tantangan dan Peluang”. Tema tersebut dipilih untuk merespons perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan yang cepat, sekaligus memperkuat komitmen generasi muda terhadap nilai-nilai Al-Qur’an.

“Tema ini mengajak kita semua untuk tidak meninggalkan nilai-nilai Islam di tengah arus teknologi yang kian deras,” ujarnya saat dihubungi pada Jumat malam (30/5/2025).

Didirikan sejak tahun 1992, Pondok Pesantren Al Ittihad Al Islami telah melahirkan lebih dari seribu alumni. Mereka tersebar di berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri, seperti UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, UGM, Al-Azhar Kairo, Universitas Islam Madinah, hingga universitas di Maroko, Sudan, dan Turki.

Pondok ini juga telah mendapatkan muadalah (penyetaraan ijazah) dari Universitas Islam Madinah dan Universitas Al-Azhar Kairo. Artinya, para alumni MII dapat melanjutkan studi ke dua kampus tersebut tanpa ujian masuk khusus, sebagai bukti pengakuan kualitas pendidikan pesantren secara internasional.

Dalam Haflatul Takharruj tahun ini, panitia menghadirkan alumni inspiratif, Fauzan Adim, sebagai pembicara utama. Ia melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Jakarta, kemudian meraih gelar magister dan doktor di Universitas Moulay Ismail Meknes, Maroko — kampus yang juga ditempuh oleh Ustadz Abdul Somad.

Fauzan Adim menjadi contoh nyata bahwa santri MII Camplong mampu bersaing secara global. Ia hadir bukan hanya sebagai narasumber, tetapi juga sebagai motivator yang menunjukkan bahwa ketekunan dalam menuntut ilmu membuka jalan kesuksesan.

Dengan semangat keikhlasan dan keberkahan, Pondok Pesantren Al Ittihad Al Islami Camplong terus berkomitmen mencetak generasi Qur’ani yang siap menjawab tantangan zaman.

 

Kontributor: Rahmat Syayid Syukur

Author