Ilmuwan Pemberi Solusi – bandungmu.com

Oleh: Ace Somantri, Dosen UM Bandung

BANDUNGMU.COM, Bandung — Menjelang berakhirnya kekuasaan periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, tidak banyak diduga ternyata banyak hal ihwal yang cukup membelalakkan mata.

Selain isu perpanjangan periode kekuasaan presiden, terindikasi ada banyak hal lain yang merugikan publik. Baik itu berkaitan dengan pemenuhan hajat hidup rakyat yang terus merangkak naik, minimnya lapangan kerja yang dijanjikan, justru yang ada malah PHK besar-besaran, dan ditambah kebijakan IKN yang kontroversial.

Isu demi isu terus membuka mata publik. Kontrioversi tenga kerja asing dari Tiongkok telah memukul perasaan masyarakat Indonesia. Semua melihat dengan jelas dengan mata telanjang, hampir di seluruh projek infrastruktur didominasi tenaga kerja warga Tiongkok.

Padahal, bangsa dan warga negara pribumi ada jutaan yang menganggur. Entah apa yang ada di benak dan pikiran pemerintah yang seharusnya memfasilitasi warga negaranya malah sebaliknya.

Kebijakan demi kebijakan, dibuat kemasannya seolah-olah berpihak pada rakyat. Namun, fakta dan nyatanya berpihak pada segelintir kelompok orang tertentu yang terindikasi oligarki. Negara seakan-akan tidak berdaya dalam cengkeramannya. Pemerintah seolah-olah hanya menjadi pegawai dari sang pengendali negeri.

Padahal bangsa ini berdiri dengan deraian air mata penuh darah. Ahli sejarah banyak mencatat dengan data yang tepat dan akurat. Saat ini generasi penerus hanya menikmati sisa-sisanya. Selebihnya ada dalam cengkeraman dan kendali “penjajah” dalam bentuk rupa dan wajah yang berbeda.

Lebih berbahaya, rupa dan wajah bangsa yang asli dipinjam oleh mereka untuk dijadikan tipu-tipu seolah-olah ini adalah warga negara pribumi. Manakala dipreteli dan terungkap dalam ruang terbuka dan nyata dalam hukum yang dijerat adalah bangsa warga negara asli.

Kondisi bangsa dan negara dalam kondisi tidak sehat. Berbagai diagnosis dengan multi-pendekatan hasilnya menunjukkan bahwa sakitnya sudah akut. Virusnya sudah menyebar ke seluruh tubuh kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hasil rontgen menunjukkan hampir seluruh anggota tubuh bangsa dan negara terlihat bercak dan tanda-tanda kerusakan yang relatif permanen. Semua itu bisa disembuhkan, tetapi akan membutuhkan waktu yang relatif lama karena penyakitnya sudah akut dan menjadi karat yang terbentuk menjadi watak dan karakter.

Sekalipun obat-obatan mahal dan peralatan medis langka, makan demi kesembuhan harus ada langkah jelas, tegas, dan terukur untuk memastikan treatment-nya tepat dan cepat penyembuhan penyakit-penyakitnya. Baik kondisi konsistensi iptek, stabilitas sosial, politik, ekonomi, maupun pertahanan bangsa.

Hasil diagnosis dan rontgen menunjukkan ada banyak penyakit yang menimpa bangsa dan negara. Para ilmuwan berbagai ahli dan pakar sesuai dengan bidang ilmunya untuk tidak lagi memprediksi kondisi hal-hal yang tidak urgent. Apalagi hanya sekedar untuk portofolio beban kerja ilmuwan.

Mohon kepekaan dan kepeduliannya akan kondisi bangsa yang sudah sangat jelas dan terlihat dengan kasatmata bahwa negara sebenarnya sedang sakit komplikasi. Mungkin treatment-nya harus bersifat komprehensif dan uinversal. Contoh saja, penyakit ekonomi yang bersinggungan dengan kesejahteraan manakala diobati membutuhkan komuniaksi dan birokasi yang efektif dan solutif.

Sehingga untuk treatmen yang sakit lebih didahulukan skala perioritas bagi usia lanjut dan yang sakit permanen. Selebihnya disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dibutuhkan.

Panggilan bagi ilmuwan berbagai pakar agar senantiasa lantang bicara untuk memberikan saran dan masukan. Sangat ditunggu sekali karya-karyamu untuk memberikan solusi kepada bangsa dan negara dalam meningkatkan mutu warga dan masyarakat manakala menghadapi ruwetnya kehidupan.

Masalah indeks pertumbuhan ekonomi kesejahteraan yang layak dan lebih mapan, akselerasi pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dan sejumlah masalah lainnya sudah menunggu.

Saat ini negara membutuhkan sentuhan dan sitmulus dari ilmuwan di berbagai kepakaran dan spesialis ahli untuk memberikan obat-obatan kepada kehidupan sosial yang kian hari semakin menyebar virus-virus sosial berbahaya. Lebih dari sekedar virus influenza yang cukup istirahat dan makan-makanan yang bergizi.

Penyakit satu dengan yang lainya cenderung saling mengikat sehingga salah satu di-treatment yang satu terganggu dan tertarik. Berharap terganggunya tidak membuat semakin memparah penyakit. Karena ini penyakit sosial, partisi pengobatan dan proses penyembuhannya dapat dilakukan secara terpisah dan bertahap. Hanya bersabar dan tawakal sambil melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada perbaikan bangsa dan negara.

Ilmuwan, kritikmu juga ditunggu agar sedikit mengingatkan penguasa yang tidak peka dan peduli pada rakyat. Ilmuwan, kritikmu ditunggu untuk mengingatkan agar para pejabat negara tidak lupa dan khilaf akan tanggung jawabnya dalam mengendalikan negara.

Ilmuwan, kritikmu ditunggu untuk mengingatkan kepada seluruh elemen bangsa agar tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip konstitusi yang telah diamanahkan oleh para pahlawan bangsa dan rakyat Indonesia.

Berharap pada politisi terlalu banyak basa-basi. Jauh untuk cepat eksekusi. Berharap juga pada aktivis saat ini beda tipis dengan politisi. Kepada siapa lagi untuk berharap agar bangsa dan negara Indonesia maju? Akhirnya kembali kepada Pemilik Alam Aemesta. Allah SWT adalah sebaik-baik pemberi petunjuk. Wallahu’alam.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author