GIRIMU.COM — Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 (SMAMSatu) Gresik kembali menunjukkan wajah kemanusiaan dari bangku sekolah. Melalui inisiatif bertajuk “Buwuh Kemanusiaan” dan pengumpulan donasi massal, Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMAMSatu) berhasil menghimpun dana yang dialokasikan khusus untuk korban bencana di Sumatra.
Penyerahan hasil donasi ini dilakukan secara simbolis dari PR IPM SMAMSatu kepada Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Gresik, Rabu (10/12/2025) di SMAMSatu. Acara serah terima yang berlangsung sederhana namun penuh makna ini menjadi penutup dari rangkaian kegiatan yang menguji kepekaan sosial para siswa.
Istilah ‘buwuh‘ yang dalam tradisi Jawa merujuk pada pemberian uang atau sumbangan saat hajatan diubah maknanya oleh PR IPM SMAMSatu. Ia tak lagi sekadar ritual sosial dalam pesta, melainkan diangkat menjadi sebuah laku altruisme kolektif. Pembina IPM SMAMSatu, Wiwid Dwi Wahyu, SHum, MPd, menyebut aksi ini sebagai upaya menanamkan empati, mengubah pesta menjadi kepedulian sosial.
“Kami ingin para siswa memahami, bahwa buwuh adalah instrumen berbagi. Jika biasanya untuk kegembiraan, kali ini kita alihkan energinya untuk mengurangi kesedihan,” ujarnya dengan nada yang menggugah.
Dana yang terkumpul merupakan hasil gotong-royong seluruh elemen sekolah: siswa, guru, dan staf sekolah. Namun, inti dari aksi ini adalah partisipasi aktif para pelajar terhadap gerakan berbagi untuk membantu meringankan beban para korban bencana banjir bandang di Sumatera, yakni di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dalam sebuah langkah strategis untuk menjamin akuntabilitas dan efektivitas distribusi, IPM SMAMSatu memilih Lazismu Gresik sebagai mitra penyaluran, sebagai lembaga yang tepercaya di bidang ini. Husni, perwakilan Lazismu Gresik, mengapresiasi langkah ini dan menerima donasi yang dihimpun dari keluarga besar SMAMSatu.
“IPM SMAMSatu menunjukkan, bahwa pelajar bukan sekadar objek pendidikan, tapi subjek perubahan. Keterlibatan mereka sangat vital, apalagi dengan memilih jalur organisasi yang tepercaya. Ini membuktikan edukasi mereka tentang manajemen kebencanaan dan filantropi sudah matang,” kata Husni.
Diketahui, total donasi yang diserahkan mencapai Rp 7.382.600, sebuah angka yang cukup signifikan untuk skala elemen sekolah, dan ini melampaui ekspektasi dari yang diperkirakan. Ketua PR IPM SMAMSsatu, M. Zamir Labib, berharap dana ini dapat menjadi suntikan semangat bagi korban bencana di Sumatera yang tengah berjuang memulihkan diri.
“Ini bukan tentang besar kecilnya uang, tapi tentang solidaritas dari Gresik yang menyeberangi lautan menuju saudara-saudara kami di Sumatera. Setiap rupiah adalah pesan, bahwa mereka tidak sendirian,” tutup Zamir, seraya menekankan pentingnya peran pelajar dalam isu-isu kemanusiaan nasional.
Aksi Buwuh Kemanusiaan SMAMSatu ini menjadi sebuah cermin, bahwa pendidikan karakter tidak hanya diajarkan di dalam kelas, tetapi diwujudkan dalam kerja nyata, mengubah kebiasaan lokal menjadi gerakan empati skala nasional. (*)
Kontributor: M. Islahuddin
