Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’ | PWMU.CO

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO)

Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah

PWMU.CO – Banyaknya penduduk Indonesia sekarang yang memakai media sosial dan internet merupakan potensi luar biasa. Lantas apa yang bisa dan harus kita lakukan untuk memanfaatkan potensi pasar digital sebesar itu? 

Demikian Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni mengajak sekitar 800 jamaah Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung merenungkan potensi lahan dakwah digital di era ini. 

Dia lantas mengharuskan peserta membuat konten sendiri baik berupa tulisan, flyer, maupun video. Kemudian, mengunggahnya di media sosial seperti InstagramFacebook, dan YouTube

“Siapa yang bisa menulis, menulislah! Yang bisa bikin video, bikin video!” ujarnya. “Jangan jadi objek orang lain!” tuturnya. 

Misalnya, di PWMU.CO belum ada tulisan hukum nikah siri, Fatoni mempersilakan jika ada peserta yang mau nulis. “Banyak orang berguru ke Mbah Google, agak menangis kita,” ungkapnya. 

Selain itu, Fatoni menuturkan, “Ibu-ibu bisa bikin konten ‘Cara Bikin Lodho Syari ala Tulungagung’. Jangan hanya menjadi pembaca yang menguntungkan orang lain!” 

Soal lodho syari dia memang sedang bercanda. “Memang ada lodo dari babi,” ujarnya menyentil isu rendang babi padang.

Baca sambungan di halaman 2: Media Umum Vs Islam 

sumber berita by [pwmu.co]

Author