Kajian Ahad pagi di Masjid KH. Ahmad Dahlan pada Minggu (9/2/2025) dimulai terlambat 20 menit dari jadwal. Suasana masjid terlihat lebih sepi dibanding biasanya, terutama di area parkir yang hanya dipenuhi dua deret motor meski waktu telah menunjukkan pukul 06.15 WIB.
Saat kajian dimulai, jamaah mulai berdatangan, terutama rombongan ibu-ibu dari berbagai kecamatan sekitar. Acara ini menghadirkan Ustaz Najib Sulhan sebagai narasumber dengan tema Anak Hebat, Orang Tua Terlibat.
Dalam ceramahnya, Najib Sulhan mengajak para pemuda untuk lebih aktif menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan. Ia menyoroti bahwa saat ini masjid lebih banyak diisi oleh kaum tua, padahal sebagai pusat pembelajaran Islam, masjid seharusnya menjadi tempat berkembangnya generasi muda dalam memahami agama.
Mengutip Surat Ali Imran ayat 35-37, Najib menceritakan kisah Hanna, ibu dari Maryam, yang berdoa agar anaknya menjadi sosok saleh dan mendapatkan perlindungan dari keburukan. Hanna juga memohon agar Maryam mendapatkan guru terbaik, yang dalam konteks saat ini, guru terbaik bagi anak adalah orang tua sendiri.
Najib juga menyampaikan metode pendidikan anak berdasarkan ajaran Sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib.
- Pada usia 0-7 tahun, anak perlu dicukupi gizinya, diberikan contoh tutur kata yang baik, serta diperkenalkan dengan tontonan dan cerita yang mendidik. Dalam fase ini, anak harus diperlakukan seperti raja, dengan memenuhi kebutuhannya tanpa selalu menuruti keinginannya.
- Pada usia 7-10 tahun, anak perlu mulai dikenalkan dengan aturan, terutama dalam ibadah. Logika mereka mulai berkembang sehingga sering bertanya dan menuntut penjelasan dari aturan yang diterapkan.
Salah satu peserta dari Aisyiyah Cabang Cerme mengungkapkan bahwa kajian kali ini sangat menarik dan tidak membosankan. Seperti tradisi sebelumnya, setelah kajian selesai, jamaah menikmati hidangan soto ayam bersama.
Kontributor: Wiwik Indrawati