GIRImu,com — Mengatasi masalah dengan istighfar menjadi tema kajian rutin guru dan karyawan SD Almadany, Sabtu (29/1/2022). Bertempat di gazebo SD Almadany, Ketua Majelis Dikdsmen PRM Kedanyang Hilmi Aziz, MPdI menyampaikan tausiyah.
Sebelum menjelaskan urgensi istighfar untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan, lebih dahulu Hilmi Aziz membacakan pengantar dari kutipan Al-Quran Surat An-Nisa ayat 9 yang berartikan: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawtirkan terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Hilmi Aziz memaparkan pesan yang terkandung dalam Q.S An-Nisa: 9, bahwasanya jangan meninggalkan anak-anak atau generasi yang lemah, baik lemah ekonomi, aqidah, dan akhlak. “begitupun di dunia pendidikan, guru memiliki tanggung jawab yang berat tapi mulia untuk mewujudkan generasi yang kuat.” tambahnya.
Jalan Keluar Masalah
“Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” HR Ahmad dari Ibnu Abbas.
Mengutip Hadits Rasulullah tersebut, Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperbanyak istighfar. Sebab istighfar dapat mengantarkan keluar dari kesedihan, kesulitan, dan masalah kehidupan.
Memperlancar Rezeki
Keutamaan istighfar bukan hanya menyelesaikan masalah, melainkan juga dapat melapangkan rezeki, berdasarkan Hadits Rasulullah di atas. Hilmi Aziz menceritakan kisah Imam Malik dan Imam Syafi’i dalam suatu majelis. Imam Malik mengatakan, bahwa rezeki datang tanpa sebab, seseorang cukup bertawakal dengan benar niscaya Allah akan memberikan rezeki. Imam malik meyakini bahwa rezeki setiap manusia telah mempunyai takar masing-masing oleh Allah.
Namun Imam Syafi’i memiliki pandangan lain perihal rezeki. Menurut Imam Syafi’I, untuk mendapatkan rezeki, manusia perlu usaha dan bekerja keras karena rezeki tidak datang dengan sendirinya.
“Dalam mencari rezeki, kita dapat menggunakan hukum dua Imam tersebut (Imam Malik dan Imam Syafi’I) bahwa setiap manusia telah Allah takar rezekinya dan diiringi dengan ikhtiar/usaha.” Ujar Hilmi Aziz.
Istighfar Dalam Konteks Pendidikan
Istighfar digunakan untuk sarana mengevaluasi diri. Beitupun dengan guru yang apabila tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran, dikhawatirkan akan menjadi dosa bagi guru. Bisa jadi dari situ siswa menjadi tidak paham dan tidak pintar.
Men-judge siswa nakal pun perkataan yang salah diucapkan oleh guru. Oleh karenanya, penting oleh seoarang guru untuk menjaga perkataan agar tidak berkata yang tidak baik pada siswa. Istighfar yang sering diucapkan guru bisa jadi akan menjadi jalan keberhasilan siswa dalam belajar.
Pesan dari pengajian ini adalah memperbanyak membaca istighfar. Kontekstual dari istighfar sendiri ialah berusaha mencari solusi dari masalah. (fir)
Kontributor: Firdah Verbriyanti