GRESIK (RadarJatim.id) — Peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) yang tergabung dalam Passion Pertanian berhasil membuat dan mengoperasikan aplikasi pertanian (Agriculture Apps). Aplikasi yang disingkat Agri-Apps ini merupakan pemodelan pertanian yang menggunakan perhitungan submodel perkembangan, pertumbuhan, dan neraca air pada tanaman, disajikan dalam pameran passion di lobi sekolah di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Gresik, Minggu (30/1/2022).
Agri-Apps dirancang agar petani dapat merencanakan musim tanam, penggunaan tanah, dan pengelolaan air tanaman, termasuk evaluasi tanaman, varietas, dan teknologi budi dayanya. Aplikasi ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mengurangi risiko bencana (migitasi). Dengan demikian, petani maupun pemerintah dan pemangku kepentingan (stake holder) lainnya dapat mengambil keputusan terbaik untuk meminimalkan gagal panen.
Muhammad Irfansyah Naufal Sani, Pembina Passion Pertanian di sekolah unggul Muhammadiyah ini menjelaskan, Agri-Apps menggunakan beberapa masukan, yakni data iklim wilayah setempat yang merupakan wilayah sentra produksi tanaman, parameter perkembangan dan pertumbuhan tanaman, serta parameter tanah.
Wilayah yang dipilih yaitu Kabupaten Banyuwangi sebagai sentra produksi kedelai, Kabupaten Gresik (sentra produksi kacang tanah), juga Kabupaten Malang yang dikenal sebagai sentra produksi tomat. Selain itu, juga memasukkan Kabupaten Pasuruan untuk sentra produksi kentang.
Aplikasi ini, lanjut Irfansyah, berhasil dikembangkan dan telah diterapkan pada beberapa jenis tanaman, yaitu kacang tanah (Peanut-Apps), kedelai (Soylution), kentang (Potato-Apps), dan tomat (Tomato-Apps). Keberhasilan itu membuat peserta passion sangat bangga dan puas dengan hasil kerjanya.
Pembina passion yang juga alumni Smamsatu ini menambahkan, pembuatan Agri-Apps didasari oleh keinginan memajukan pertanian dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Seperti diketahui, di era 4.0, yang ditandai adanya interaksi manusia dan teknologi menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, maka Agri-Apps hadir sebagai solusi untuk membantu di bidang pertanian.
Sementara Rizka Niswah, siswi kelas X-1 yang juga peserta Passion Pertanian, mengatakan, membuat aplikasi pertanian dapat meningkatkan soft skill siswa, khususnya di bidang teknologi pertanian. Selain menambah pengetahuan dan pengalaman baru, kata Rizka, tantangan yang dihadapi cukup menari untuk didalami.
“Program Passion Pertanian di SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini membuat saya semakin tertantang ikut memajukan pertanian Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Sentuhan teknologi bisa meningkatkan hasil panen petani. Semoga aplikasi pertanian ini bisa memajukan pertanian Indonesia ke depannya,” ujarnya penuh semangat.
Hal senada juga diungkapkan Aisyah Putri Adivka, siswi kelas X-2 yang juga peserta Passion Pertanian. Ia mengaku sangat senang dengan program passion pertanian yang ada di Smamsatu, yaitu membuat aplikasi pertanian atau Agri-Apps ini. Hal itu, katanya, membuka wawasannya, bahwa pertanian tidak hanya mencangkul di sawah atau kebun.
“Saya hanya duduk-duduk di dalam ruangan, tapi bisa berkontribusi kepada petani dengan membuat dan mengoperasikan aplikasi pertanian ini,” katanya enteng.
Kepala Smamsatu, Ainul Muttaqin, SP, MPd, mengaku bangga dengan capaian anak didiknya melalui program passion ini. Meski tergolong relatif baru, program passion telah mampu memberikan sumbangsih dan kontribusi konkret bagi perkembangan teknologi pertanian. Meski ia mengakui, bahwa apa yang dilakukan para siswanya masih tergolong pemula, pihaknya tetap memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap capaian tersebut.
“Ya, boleh jadi ini baru kecil levelnya. Tapi, saya berharap anak-anak terus semangat untuk mengembangkan diri atas kemampuan yang mereka miliki, sehingaga ke depan mampu menghasilkan yang lebih baik lagi,” ujarnya. (fad)
Kontributor: Fadhillah Aliannah, SMn