BANDUNGMU.COM, Bandung — Mahasiswa program studi Administrasi Publik UM Bandung Shalbi Naila Makarim Nurhidayat meraih penghargaan Duta dan Jambore Kreativitas (ADUJAK) Genre tingkat Jawa Barat tahun 2022 pada Selasa (20/12/2022).
Shalbi menerima penghargaan itu di Grand Sunshine Resort & Convention, Soreang, Kabupaten Bandung. Kegiatan itu merupakan rangkaian acara dari BKKBN Jawa Barat melalui Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Subbidang Ketahanan Remaja.
Adapun perwakilan dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat hadir mengikuti kegiatan itu. Dalam anugerah ini, Shalbi meraih penghargaan dalam kategori Duta Genre Jawa Barat Best Program Inovatif.
Secara terpisah, Shalbi mengatakan bahwa penghargaan itu berawal dari keberhasilan dirinya menjadi Juara 1 Duta Genre Sumedang pada Juli 2022 lalu. ”Karena hal itulah saya jadi berhak mewakili Kabupaten Sumedang dalam pemilihan Duta Genre Tingkat Jawa Barat,” ucap Shalbi.
Kegiatan positif
Ia menjelaskan penilaian kepada para peserta berdasarkan atas beberapa aspek yang berlangsung selama tiga bulan. Misalnya voting, penilaian juri, dan rangkaian challange. ”Kita melakukan banyak tes, mulai dari sepekan aksi, live challange, tes tulis, wawancara program inovasi, hingga speech,” tutur mahasiswa asal Sumedang itu.
Adanya penghargaan ADUJAK itu, menurut Shalbi, menjadikan dirinya sebagai remaja yang aktif dalam melakukan kegiatan positif. ”Karena dari ajang ini saya dapat menjadi seorang remaja yang aktif dan dapat ikut mencegah permasalahan yang ada,” kata Shalbi.
Sehari Cermat
Penganugerahan Shalbi juga berdasarkan program yang ia gagas yakni “Sehat Hari Ini Ceria Masa Tua” (Sehari Cermat). Program yang ia rencanakan itu bertujuan membantu para remaja agar lebih peduli pada perencanaan hidup ke depannya.
”Program ini nantinya akan membantu para remaja untuk bisa mengatasi permasalahan yang sering mereka hadapi,” ungkap mantan Ketua Umum Forum OSIS Kabupaten Sumedang itu.
Tidak hanya itu, program tersebut nantinya akan berisikan kegiatan membersamai para remaja dalam melewati lima masa transisi kehidupan dengan berani, beraksi, dan berkolaborasi.
”Dengan hal itu, para remaja akan menjadi partisipasi yang aktif dan mampu membawa perubahan postif bagi lingkungan sekitarnya,” tandasnya.***(FK)