GIRIMU.COM – – Untuk mempererat jalinan ukhuwah Islamiyah sekaligus meningkatkan kesadaran spiritual, Takmir Masjid Al Furqon Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Legundi, Driyorejo menggelar Pengajian Ahad Pagi pada Minggu (26/10/2025). Kegiatan kali pertama berlangsung di tahun 2025 ini berjalan khusyuk dan penuh makna dengan mengambil tema “Muhasabah Diri sebagai Upaya untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik.”
Jamaah yang berasal dari PRM dan PRA (Pimpinan Ranting Aisyiyah) di bawah naungan PCM/PCA Driyorejo ini berdatangan menuju ruang utama di Masjid Al Furqon yang berlokasi di Jl. Raya Legundi, Krikilan, Driyorejo, Gresik. Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan sambutan dari Ketua Takmir Masjid, yang menyampaikan pentingnya menjaga tradisi pengajian sebagai salah satu upaya untuk meramaikan dan memakmurkan masjid.
“Kami berterima kasih untuk para jamaah yang sudah hadir dan support dari PCM Driyorejo yang mengizinkan Masjid Al Furqon digunakan untuk pengajian Ahad Pagi hari ini,” ujar Rahmadhana Purwa Widagda, ST, Ketua Takmir Masjid Al Furqon.
Pengajian kali ini merupakan moment pertama di tahun 2025 dimana Masjid ini digunakan untuk kegiatan kajian oleh PCM, sehingga akmir masjid merasa senang sekali. Diharapkan, ke depannya masjid ini semakin sering digunakan untuk kegiatan–kegiatan keaqgamaan baik untuk Muhammadiyah maupun Aisyiyah.
Abu Masykur, selaku PCM Driyorejo Bidang Kesejahteraan Sosial menyampaikan kajian HPT (Himpunan Putusan Tarjih) mengenai pentingnya bersedekah, seperti yang sudah tersampaikan dalam Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 267.
“Hasil barang curian apa pun bentuknya jika kemudian diberikan kepada orang lain dengan niat sedekah, maka sedekahnya tidak diterima oleh Allah”, tuturnya saat memberikan contoh nyata.
Tepat pukul 08.30 WIB acara dimulai dan Deva Merine, SSi selaku pembawa acara membuka acara dengan membaca kalimat basmalah. “Bismillahirahmanirahim…,” ucapnya dengan nada lembut.
Qomarudin, SPd, dari Majelis Tabligh PCM Balongbendo hadir sebagai pemateri utama saat pengajian Ahad Pagi. Dalam ceramahnya, Qomaruddin menekankan pentingnya muhasabah diri atau introspeksi dalam kehidupan sehari–hari. Menurutnya, seorang mukmin sejati adalah mereka yang senantiasa menilai dan memperbaiki diri setiap waktu.
“Saat muhasabah diri harus jujur pada diri sendiri. Tidak perlu merasa iri dengan orang lain yang terlihat hidup kaya karena belum tentu jalan hidupnya istiqomah dijalan Allah. Hidup ini ibarat cermin, kita harus berani melihat kekurangan dan berusaha memperbaikinya agar semakin dekat dengan ridha Allah,” ujarnya di hadapan jamaah.
Materi yang disampaikan dengan gaya santai dan bahasa sederhana ini membuat jammah lebih mudah menangkap isi ceramah. “Bahasa campuran yang digunakan membuat suasana tidak terasa tegang. Contoh – contoh nyata muhasabah diri banyak disampaikan juga,” kata Nasri Sholikhatin salah satu jamaah yang hadir. (*)
Kontributor: Elisyah Susanty
