GIRIMU-COM — SD Al Islam Cerme, Gresik, Jawa Timur, sebuah institusi pendidikan dasar yang berpegang teguh pada nilai-nilai ke-Islaman dan akademik, kini tengah melalui fase transformasi yang masif dan terencana. Di bawah nakhoda Kepala Sekolah, Cicik Indrawati, dan didukung penuh oleh tim yang solid, sekolah ini tidak hanya berobsesi memenuhi target jumlah siswa, tetapi juga menancapkan fondasi kualitas mutu lulusan yang unggul, baik dari sisi akademik, karakter, maupun spiritual.
Berbagai program inovatif, mulai dari strategi Penerimaan Siswa Murid Baru (PSMB) yang spesifik dan unik, pembangunan infrastruktur, hingga pendirian Madrasah Diniyah, menjadi bukti nyata keseriusan SD Al Islam dalam menyambut setiap tahun ajaran baru. Dari tahun ke tahun, ada saja terobosan dan inovasi baru yang dilakukan demi menjaga amanah masyarakat yang mempercayalan anak-anak mereka ke sekolah ini.
Strategi jemput bola dan pemberian diskon ‘Tanggal Cantik’ untuk memenuhi kuota kelas, merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk memikat calon siswa baru, termasuk orang tuanya untuk memastikan diri menyekolahkan anaknya di SD Al Islam Cerme. Terobosan dan kerja keras ini tentu sebanding dengan keberhasilan awal SD Al Islam Cerme dalam menjaring siswa baru. Langkah taktis tim khusus ini patut diacungi jempol dan mendapat apresiasi dari pimpinan sekolah.
Menurut penuturan Tita, salah satu anggota tim, strategi jemput bola lewat roadshow yang dilakukan sejak awal masa pendaftaran menjadi kunci utama mendulang kesuksesan. Tim sekolah secara intensif, bahkan selama satu bulan penuh, melakukan kunjungan silaturahim ke seluruh Taman Kanak-kanak (TK) yang berada di wilayah Kecamatan Cerme dan sekitarnya. Tujuannya adalah memperkenalkan SD Al Islam, memaparkan berbagai kegiatan dan keunggulan akademik maupun non-akademik, sekaligus membangun kedekatan emosional.
“Kami bermain dan bernyanyi bersama siswa TK yang kami kunjungi. Itu kami lakukan selama satu bulan full,” ujar Tita.
Kerja keras ini membuahkan hasil manis. “Alhamdulillah, kuota satu kelas sudah terpenuhi,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, panitia PSMB yang diketuai oleh Tita Lestari itu menerapkan taktik yang cerdas untuk memicu pendaftaran gelombang berikutnya. Taktik yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan momentum “tanggal cantik”.
“Barang siapa yang mendaftar pada tanggal cantik akan mendapatkan diskon lagi selain cashback yang sudah ditawarkan,” ungkap Tita Lestari, yang menegaskan komitmen sekolah untuk menarik minat calon wali siswa.
Target Kuantitas dan Kualitas
Aspek kuantitas dikondisikan berjalan seiring dengan upaya peningkatan kualitas. Untuk menyambut lonjakan jumlah siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang optimal, SD Al Islam terus melakukan pembenahan infrastruktur. Pembangunan ruang kelas dan toilet, serta sarana/prasarana lainnya, terus dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan seluruh warga sekolah.
Kepala Sekolah, Cicik Indrawati, menyatakan rasa syukurnya atas dukungan yang begitu kuat dan solid dari tim khusus dan sejumlah pihak untuk terus mengembangkan SD Al Islam Cerme. Dukungan itu di antaranya direalsasikan dalam pembangunan gedung baru yang diplot untuk tambahan ruang kelas, seiring dengan terus bertambahnya peserta didik
“Alhamdulillah, kami bisa nambah ruang kelas setelah kami mengajukan proposal bantuan untuk penambahan ruang belajar dan toilet dari pemerintah pusat,” ujar Cicik.
Dengan penambahan fasilitas baru tersebut, Cicik yakin tak bertepuk sebelah tangan untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan. Kalkulasi realistris yang dilakukan tim yang dibentuk dalam mengail siswa baru, Tentu, besarnya potensi itu tidak begiu saja bisa diraih hanya dengan berpangku tangan, seolah berharap durian runtuh dari pohonnya, tetapi melalui ikhtiar yang bersungguh-sungguh dan kerja keras. Tidak bisa dengan teknik bimsalabim adakedabrah, seperti lazimnya dalam aksi sulap.
Visi untuk meningkatkan kualitas output sekolah, khususnya di bidang agama, diwujudkan melalui rencana pendirian Madrasah Diniyah (Madin). Program ini dirancang sebagai wadah bagi siswa SD Al Islam yang menghendaki tambahan ilmu agama yang lebih mendalam. Meski program ini diwajibkan bagi seluruh siswa, bukan berarti penanganan dan pengelolaannya asal-asalan. Semuanya dilakukan by terget yang jelas dan terukur. Karena itu, evaluasi akan terus dilakukan untuk menambal kekurangan dan terus meningkatkan atas capaian yang sudah bagus, termasuk terhadap program Madin ini.
Kurikulum pembelajaran Madin telah dipersiapkan secara matang sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Wafiqul Mizan, guru Ismuba, sekaligus penanggung jawab program, menjelaskan, bahwa proses pendirian Madin sudah berjalan. Diharapkan, dalam tempo tidak terlalu lama izin operasional berhasil dikantongi, sehingga aspek legal Madin bisa dijadikan magnet yang kuat untuk menarik calon santri.
“Proses mendirikan madrasah Diniyah sudah dilaksanakan dengan mengajukan surat izin operasional agar memiliki legalitas yang ada,” ujar Wafiq, seraya memastikan, bahwa program ini akan berjalan di bawah payung hukum yang kuat dan formal.
Sinergi Guru dan Wali Murid
Peningkatan mutu tidak hanya fokus pada siswa, tetapi juga pada ekosistem sekolah secara keseluruhan. Siti Fatimah, Wakil Kepala SD Al Islam periode 2025-2029, memimpin program-program yang bertujuan memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) baik siswa, dewan guru (ustadzah maupun ustadz).
Salah satu inisiatifnya adalah program Turba (turun ke bawah), sebuah kegiatan syiar SD Al Islam untuk masyarakat luas yang ditempatkan di salah satu rumah siswa (secara bergantian) dan telah disepakati dalam musyawarah paguyuban kelas. Di sisi siswa, ia juga menekankan pentingnya pembiasaan baik yang dirutinkan, seperti hafalan hadis pendek setiap pagi, yakni hadis yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, murojaah kubro juga menjadi agenda penting setiap pagi, sebagai ajang untuk mengasah dan memelihara hafalan siswa. Semangat perbaikan ini juga menjangkau ranah wali murid.
Mama Amel, Ketua Paguyuban periode 2025-2027, mengungkapkan adanya program pengajian keliling yang diadakan sebulan sekali secara bergantian di rumah-rumah wali murid. Program ini bertujuan memperkaya ilmu dan mendapatkan siraman rohani dari ustadz/ustadzah yang ada di sekolah, mencerminkan sinergi yang harmonis antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik generasi unggul.
Diproyeksikan, SD Al Islam Cerme bakal menjelma sebagai sekolah masa depan yang mampu mencetak generasi salih/salihah dan berprestasi. Melalui kombinasi strategi marketing yang efektif, peningkatan infrastruktur yang suportif, serta penguatan mutu keagamaan melalui Madrasah Diniyah, SD Al Islam Cerme sedang mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang terdepan.
Kolaborasi apik antara guru dan paguyuban wali murid menunjukkan, bahwa upaya mencetak output yang berkualitas adalah tanggung jawab bersama. Dengan program yang telah dan sedang digulirkan, harapan untuk mewujudkan target perolehan siswa baru, memiliki fasilitas yang memadai, dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya berprestasi akademik, namun juga kokoh dalam keimanan, semakin dekat untuk diwujudkan, paling tidak di tahun ajaran 2026-2027. SD Al Islam Cerme bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga kawah candradimuka bagi generasi Muslim masa depan. (*)
Penulis: Mardiyana Zulifah







